SBY dan Ibu Ani tampil serasi dengan mengenakan batik berwarana hijau dan baju muslimah berwarna hijau. Acara dimulai dengan sambutan tuan rumah. Ketua DPD Irman Gusman mengatakan, puasa kali ini memiliki arti khusus karena bertepatan dengan suasana HUT ke-65 RI, persis seperti saat Proklamasi Kemerdekaan 1945 yang jatuh pada bulan Ramadan. "Pesan moral puasa dan pesan moral peringatan hari kemerdekaan memang memiliki pertalian yang erat dimana keduanya merupakan tanda kemenangan dan keselamatan yang menandai garis batas antara yang hak dan yang batil," ujar Irman.
"Ibadah puasa merupakan momen pelatihan untuk mencapai kemenangan besar dengan menunaikan kewajiban sebagai muslim. Sedangkan peringatan hari kemerdekaan memupuk kesadaran akan kewajiban sebagai warga negara untuk melaksanakan cita-cita proklamasi," lanjut Irman Gusman.
Kemudian dilanjutkan dengan tausiyah dari KH Zainuddin MZ dengan judul Iklim Sejuk Islami dalam Membangun Bangsa dan Negara. Menurut KH Zainuddin, ibadah puasa adalah ibadah yang hanya diketahui oleh diri orang yang menjalankan dan Allah SWT. "Ibadah seperti ini mestinya lebih melahirkan keikhlasan dan disiplin yang paling tinggi, yaitu merasakan kehadiran Allah dekat dengan hidup," KH Zainuddin menjelaskan.
Ketika adzan Maghrib berkumandang, tanda telah usainya ibadah puasa Ramadhan hari ke-14, Presiden SBY dan seluruh undangan langsung menyantap takjil untuk membatalkan puasa, dilanjutkan salat berjamaah dengan imam Ali Hanafiah, imam besar mesjid Istiqlal. Acara ditutup dengan santap malam bersama.
Turut hadir dalam silaturahmi kali ini, antara lain, ketua Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mendagri Gamawan Fauzi, Mensos Salim Segaf Al-Jufrie, Ketua DPR RI Marzuki Alie, Ketua MK Mahfud MD, Alwi Syihab, dan Chaerul Tanjung, (dit)
 http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/08/24/5802.html