Ungkapan kekaguman Presiden SBY ketika pertama kali datang ke Ambon disampaikan dalam pidato sambutannya saat menghadiri peringatan puncak Harganas ke-14 tahun 2007 di Lapangan Merdeka, Jl. Pattimura, Ambon, Jumat (29/6) pagi.
“Sebagaimana yang kita saksikan tadi, putra-putri Ambon menyambut kita dengan tarian pergaulan yang dinamis, yang indah dan penuh semangat, meskipun diguyur hujan deras. Kita rindu hal-hal seperti itu,� kata Presiden SBY. “Semangat penuh keindahan, harmoni dan toleransi diantara kita semua. Saya bangga dan terharu menyaksikan para penari tadi di tengah-tengah guyuran hujan. Tapi saya percaya itu adalah hujan berkah, hujan yang mendatangkan keadilan, kemakmuran, keteguhan di Ambon Manise dan di Maluku yang kita cintai,� tambahnya.
“Setelah itu saya datang kembali ke Ambon dan berbagai tempat di Maluku pada tahun-tahun yang berat. Saudara ingat, dari tahun 2000-2003 berkali-kali saya datang kesini dengan satu tujuan yang mulia untuk membangun kembali kerukunan, harmoni, kedamaian, persatuan di tanah Maluku ini untuk bisa kita bangun kembali,� lanjut Presiden. “Panjang jalan terlewati, penuh suka dan duka, penuh tantangan. Ini memerlukan kesabaran dan ketegaran kita semua. Setelah kita lewati tahun-tahun itu, kita semua menjadi bagian dari sejarah. Patutlah kita bersyukur karena Ambon, Maluku sekarang ini keadaannya jauh lebih baik, hampir pulih dan bahkan memiliki tanda-tanda yang kuat untuk bisa membangun kembali dan meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat di Maluku ini,� Presiden SBY menjelaskan.
Presiden SBY mengingatkan, jangan sampai kapal terbalik ke belakang. “Mari kita dorong mencapai pantai tujuan. Maluku yang teduh, damai, adil, dan sejahtera. Saya yakin dengan semangat dan ketulusan hati dengan komitmen kita semua benar-benar dapat menghadirkan kedamaian sejati, kedamaian yang hakiki dan kesejahteraan kita yang sebenar-benarnya bagi saudara-saudara di Maluku,� kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/06/29/1974.html