Acara kemudian dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh H. Zamri, dilanjutkan dengan prosesi Pentabalan Gelar Kehormatan. Kemudian Warkah Pentabalan Gelar Kehormatan dibacakan oleh Ketua Umum LAM Riau Azaly Djohan yang didampingi oleh Ketua Dewan Penasehat LAM Ismail Suko.
Menurut Gubernur Riau Rusli Zainal, berdasarkan pemilihan melalui musyawarah di lingkungan Lembaga Adat Melayu se Provinsi Riau pada 15 April 2007, maka Presiden SBY mendapatkan gelar "Seri Indra Setia Amanah Wangsa Negara". Artinya, cahaya atau nur yang menerangi, seseorang yang beramanah, taat patuh dan setia memegang janji dalam memimpin di wilayah berdaulat Republik Indonesia. "Dengan Gelar Kehormatan yang telah disandang, berarti Presiden RI menjadi Pemimpin Adat terpenting dari masyarakat adat Melayu Riau dan gelar disandang selama hidupnya," jelas Rusli Zainal.
Prosesi pentabalan kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan Tanjak dan Keris kehormatan adat Melayu Riau. Disusul dengan Pembukaan Kofiah oleh Ketua Umum LAM Riau serta pemasangan Tanjak Kebesaran Adat Melayu Riau oleh Ketua Dewan Penasehat LAM Riau. Prosesi dilanjutkan dengan pemasangan Keris Kebesaran Adat Melayu Riau kepada SBY yang dilakukan oleh Gubernur Riau. Setelah itu diteruskan dengan pemasangan Selempang Amanah dan Naskah Warkah serta diakhiri dengan Upacara Tepung Tawar oleh lima Tetua Majelis Lembaga Adat Melayu Riau.
Ketua Umum Dewan Pengurus LAM Azaly Djohan menjelaskan, gelar kehormatan diberikan kepada seseorang karena jasanya yang luar biasa. "Pemberian gelar kehormatan tokoh merupakan salah satu upaya LAM Riau dalam menggali dan mengembangkan adat Melayu Riau dalam menggali dan mengembangkan adat di tengah-tengah masyarakat itu," kata Azaly.
Turut mendampingi Presiden SBY dalam acara ini, antara lain, Seskab Sudi Silalahi, Menhub Jusman Syafii Djamal, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menneg PDT Lukman Edy, Menneg Perumahan Rakyat Yusuf Asy'ari, serta dua Jubir Presiden Andi A. Mallarangeng dan Dino Patti Djalal
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Riau atas gelar adat yang telah diberikan kepadanya. SBY mengungkapkan penghormatannya dalam bentuk pantun yang spontan diciptakan usai melaksanakan salat Subuh tadi.
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia provinsi Riau H. Mahdini. Presiden SBY yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan rombongan kemudian mengikuti Upacara Makan Beradat sebelum meninggalkan Pekanbaru untuk langsung kembali ke Jakarta dengan Pesawat Kepresidenan Boeing 737-500 melalui Bandara Udara Sultan Syarif Kasim II.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/08/12/2118.html