Menurut SBY, buku ini akan menjadi referensi yang sangat berguna dan informatif untuk para investor dan berbagai kalangan, termasuk wartawan.
Acara peluncuran buku tersebut dimulai dengan laporan Kepala Oxford Business Group, Michael Benson-Colpi, dilanjutkan dengan sambutan Kepala BKPM, M. Lutfi yang disambung dengan presentasi mengenai rangkuman isi buku. Peluncuran perdana The Report: Emerging Indonesia 2007 ditandai dengan penyerahan buku oleh Michael Benson-Colpi kepada Presiden SBY.
Dalam sambutannya, SBY mengatakan bahwa investasi merupakan hal yang vital di dalam perkembangan Indonesia. "Kami mereformasi birokrasi untuk menstimulasi investasi dari sektor swasta," jelas SBY. Pemerintah juga telah menyelesaikan Draft Investment Law, serta membuat pulau Batam, Bintan serta Karimun menjadi Zona Ekonomi Ekslusif, kata Presiden.
Dijelaskan juga, pemerintah telah mengurangi hari yang diperlukan untuk membangun suatu usaha, dari 130 menjadi 97 hari, dan akan diusahakan lagi untuk menjai 30 hari saja. "Saya yakin hal ini akan mendorong para investor," tambah SBY. Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan peraturan baru yang akan menyediakan insentif pajak untuk investasi di beberapa sektor.
Buku yang tebalnya 250 halaman tersebut juga meliputi wawancara eksklusif dengan Presiden SBY, Menko Perekonomian Boediono, Menlu Hassan Wirajuda serta Menkeu Sri Mulyani. Di dalam buku yang dikerjakan sejak bulan Mei 2006 tersebut, SBY mengungkapkan bahwa dirinya ingin dunia memiliki keyakinan terhadap Indonesia, sama seperti Indonesia yakin akan dirinya sendiri dan masa depannya. "Indonesia adalah cerita tentang sebuah negara yang sangat luar biasa. Indonesia adalah sebuah bangsa yang lahir dari perjuangan panjang untuk sebuah kemerdekaan, dan bangsa Indonesia telah berusaha untuk memperbaiki dirinya sendiri dengan menghadapi berbagai tantangan berkali- kali," kata Presiden.
Dalam acara peluncuran buku ini, hadir pula antara lain Menko Perekonomian Boediono, Menhub Jusman Syafii Djamal, Menristek Kusmayanto Kadiman serta Menbudpar Jero Wacik.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/06/06/1913.html