Acara tahunan masyarakat Karo kali ini bertemakan Kita Lestarikan Budaya Karo Sebagai Pilar Budaya Nusantara Untuk Perekat Bangsa Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Di tengah-tengah terpaan budaya asing yang masuk ke tanah air, budaya bangsa kita harus menjadi pilar utama dalam menangkal pengaruh negatif yang menyertainya. Kekayaan kita harus menjadi filter masuknya nilai budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa kita," kata Presiden SBY. Ia juga mengatakan bahwa kita harus membangun masyarakat yang kokoh berdiri dan tidak terombang ambing oleh perubahan zaman.
Presiden mengatakan bahwa perkembangan seni budya dari berbagai suku bangsa di Indonesia harus diupayakan agar dapat menjadi daya tarik dan nilai jual pariwisata di tanah air. "Industri pariwisata yang digalakkan tidak mungkin tumbuh dan berkembang jika kita tidak dapat mengemas kekayaan seni budaya dalam sebuah karya seni yang menarik," kata Presiden.
Presiden SBY dan Ibu Ani Bambang Yudhoyono menyaksikan serangkaian acara, antara lain penyajian lagu-lagu batak yang dinyanyikan Tio Fanta, fashion show pakaian adat Batak karya Inar Purba, serta tari-tarian Batak. Turut hadir dalam acara silaturahmi ini antara lain Seskab Sudi Silalahi, Menhut M.S. Kaban, Menbudpar Jero Wacik serta perwakilan Duta Besar negara sahabat.
sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/07/08/1998.html