Presiden mennyitir apa yang dikatakan oleh Alvin Toffler, bahwa gelombang peradaban manusia itu dibagi tiga gelombang. Gelombang pertama adalah abad pertanian. Gelombang kedua adalah abad industri dan gelombang ketiga adalah abad informasi.
Berdasarkan kategori di atas, maka soal kapital atau modal dapat dikelompokkan menjadi, pada gelombang pertama, yaitu abad pertanian, capital adalah tanah untuk bercocok tanam. Gelombang kedua, menyusul terjadinya Revolusi Industri di Inggris dan Eropa, yang menjadi kapital adalah mesin dan pabrik. Sedangkan pada gelombang ketiga, yang muncul pada akhir tahun 1970-an atau awal 1980-an, yang menjadi kapital adalah mind, information, high tech. yang akhirnya mengubah ekonomi dimana sektor jasa berkembang amat pesat.
“Ekonomi gelombang ke-4, menurut pendapat saya, adalah kelanjutan dari ekonomi gelombang ketiga dengan orientasi pada kreativitas, budaya, serta warisan budaya dan lingkungan,“ kata Presiden SBY.
“Tekanan saya justru pada aspek budaya dan warisna budaya atau heritage dan lingkungan. Ekonomi yang sekaligus melestarikan lingkungan dan ekonomi yang bersumber dari lingkungan itulah yang menjadi tujuan kita dari ekonomi baru. Mari kita kembangkan dimensi-dimensi yang harus lengkap dalam ekonomi baru, ekonomi gelombang keempat ini," ujar Presiden.
Produk budaya kita, lanjut SBY, makin menjadi kontributor dalam pengembangan ekonomi. Produk kerajinan dan seni budaya merupakan keunggulan kita. Jika dikembangkan dengan baik tentu akan memberikan kontribusi yang besar pada ekonomi nasional kita di waktu yang akan datang. "Saya mengajak secara khusus kepada seluruh rakyat Indonesia, komponen bangsa, bukan hanya dalam rangka gelar produk budaya yang dilaksanakan pada pekan ini, tapi untuk kita semua sekarang dan ke depan," kata Presiden.
Ajakan itu, pertama, mengembangkan ekonomi kreatif, dengan memadukan ide, seni dan teknologi. "Kita bisa. Kita tidak boleh kalah dengan bangsa dan negara lain untuk membangun dan mengembangkan ekonomi kreatif ini," Presiden menambahkan.
Kedua, mengembangkan keunggulan produk ekonomi yang berbasiskan seni budaya dan kerajinan. "Kembangkan ekonomi warisan. Benda-benda sejarah dan purbakala kita sangat luar biasa, mari kita kembangkan termasuk tradisinya, adatnya, yang masih kita kenali, agar itu sekali lagi menjadi daya saing dalam ekonomi baru di negara kita. Mari kita kemas semuanya itu secara baik sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Mari kita kembangkan ekonomi kepariwisataan yang berbasis keindahan alam," ajak Presiden.
Presiden SBY dan Ibu Negara yang yang mengenakan pakaian batik merah tiba di tempat acara pada pukul 10.00 WIB. Tampak Menko Kesra Aburizal Bakrie dan Gubernur DKI Sutiyoso masing-masing beserta istri mendampingi. Kedatangan Presiden dan Ibu Negara disambut oleh tarian selamat datang Gending Sriwijaya persembahan Provinsi Sumatera Selatan.
Sejumlah menteri dan pejabat juga tampak hadir. Seperti Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Kesehatan Siti Fadillah Soepari, Menbudpar Jero Wacik, Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Ketua Kadin M.S Hidayat, mantan Menparpostel Joop Ave, perancang batik Iwan Tirta, dan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/07/11/2009.html