"Pertama, sepakbola Indonesia bangkit dan jaya kembali di Asia dan Dunia," kata SBY, pada pembukaan Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Gelanggang Olahraga Ken Arok, Malang, Selasa (30/3) pagi.
Kedua, Presiden ingin insan sepakbola Indonesia bersatu, jangan bertengkar, agar kita bisa benar-benar memajukan sepakbola kita. Ketiga, melakukan evaluasi. "Yang sudah baik teruskan, yang belum baik dikoreksi, perbaiki, dan sempurnakan," ujar SBY.
Presiden SBY mengingatkan, tujuan KSN ini, antara lain, ingin membantu PSSI agar menjadi lebih baik lagi. Terutama dalam membangun persepakbolaan nasional. "Kita ingin bangkit, kita maju, merebut kembali kejayaan kita di tingkat nasional, Asia, maupun pada akhirnya dunia," Presiden SBY menegaskan.
Pada awal sambutannya, Presiden SBY memberikan tiga buah cerita yang kemudian meneguhkan keyakinannya soal perlunya KSN. Cerita pertama, pada tahun 2006, bermula dari percakapan Gubernur Aceh dengan Presiden FIFA Sepp Blatter dan Presiden AFC Mohhamed bin Humam saat berkunjung ke Aceh dalam rangka membantu masyarakat Aceh dan Nias yang terkena tsunami. "Kata Presiden FIFA, Indonesia punya talenta, punya kemampuan, punya riwayat, bahwa sepakbolanya pernah berjaya, ditambah penduduknya besar," kata SBY.
Cerita kedua, saat menyerahkan trofi kepada Irak sebagai juara Piala Asia 2007 di Istora Senayan. Presiden SBY berkata dalam hati, memohon kepada Allah, suatu saat piala itu bisa diserahkan kepada tim sepakbola Indonesia.
Cerita ketiga adalah pengalaman SBY dalam perjalanan darat dari Surabaya menuju Malang, kemarin. SBY menyaksikan antusisme masyarakat dan suporter sepakbola yang menyambutnya walau dalam kondisi hujan. "Kalau begini semangat generasi muda kita, kalau begini semangat suporter kita, tidak lama lagi Indonesia akan kembali bangkit menjadi pemain yang handal di tingkat dunia," ujar Presiden SBY. (dit)
Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/03/30/5267.html