Jangan sampai rakyatnya miskin, tetapi para spekulan bisa mengumpulkan miliaran rupiah,†kata Presiden di Surabaya saat meresmikan sejumlah proyek infrastruktur di Jawa Timur (Jatim) kemarin. Mereka yang hadir mendampingi Presiden SBY adalah Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto,Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menkominfo M Nuh,dan Menteri Negara Perumahan Rakyat Yusuf Asy’ari.
Selain itu, tampak juga Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Agus Martowardojo, Dirut BNI Gatot M Suwondo, Dirut BRI Sofyan Basir,Dirut Bukopin Glen Glenardi, dan Komisaris Utama Bank Mega Chairul Tanjung. Presiden mengakui, dulu masyarakat cenderung dirugikan dalam pembebasan tanah untuk proyek infrastruktur. Namun, sekarang, hal itu tidak terjadi lagi karena pemerintah menyodorkan harga yang berlaku saat penawaran.
â€Sekarang pemerintah bertekad tidak ada penyimpangan (dalam pembebasan lahan),†paparnya. Proyek infrastruktur yang diresmikan Presiden adalah pengoperasian jalan tol simpang susun Waru–Bandara Juanda sepanjang 12,8 km senilai Rp1,288 triliun, pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Desa Tambak Sawah Sidoarjo senilai Rp23,63 miliar, dan rusunawa di Kecamatan Kebomas, Gresik,senilai Rp15,29 miliar.
Pada kesempatan tersebut, Presiden memberikan bantuan langsung masyarakat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri untuk Provinsi Jatim sebesar Rp808,81 miliar.Presiden juga menyaksikan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dari BRI senilai Rp448,22 miliar untuk 75.632 debitor, Bank Mandiri Rp158,08 miliar untuk 9.698 debitor, BNI Rp109,34 miliar untuk 1.012 debitor,dan Bank Bukopin Rp46,26 miliar untuk 133 debitor.
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/sby-lawan-spekulan-tanah-2.html