Semarang: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini telah menghubungi langsung PM Malaysia Najib Razak melalui telepon berkaitan dengan persoalan Ambalat. Dalam pembicaraan tersebut, Presiden menyampaikan agar dihindari tindakan sifatnya provokatif, yang bisa memancing apapun yang sesungguhnya sama-sama tidak dikehendaki
Kepada wartawan di Hotel Gumaya, Semarang hari Selasa ( 9/6) siang, Presiden mengatakan, "Sesungguhnya beberapa saat yang lalu saya telah menjalin komunikasi dengan PM Malaysia Najib Razak. Tentu dengan tujuan yang baik, agar permasalahan itu bisa dikelola dengan benar, tidak menimbulkan permasalahan yang baru, apalagi yang bisa mengganggu hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia," kata SBY.
"Pembicaran itu berlangsung pukul 12.00 WIB, sebagai kelanjutan dari komunikasi kami berdua. Intinya, saya berharap agar perundingan, solusi yang kita pilih untuk menyelesaikan perbedaan terhadap perbatasan laut di wilayah Ambalat itu bisa berjalan lebih cepat, efektif dan lebih kondusif," tambahnya.
"Saudara sudah saya beritahu posisi dasar kita, yang tentunya kalau itu merupakan kedaulatan kita, menjadi kewajiban untuk kita pertahankan. Cuma cara yang kita pilih adalah perundingan dan negosiasi yang sedang berjalan. Saya juga berharap kepada juru runding kita, berikan dorongan agar sekali lagi proses perundingannya berlangsung lebih cepat dan lebih kondusif," kata SBY. "Saya juga menyampaikan agar bisa dihindari tindakan sifatnya provokatif yang bisa memancing apapun, sesungguhnya sama-sama tidak kita kehendaki," kata SBY.
Atas itu semua, lanjut Presiden, PM Malaysia pada prinsipnya memberikan respon positif, bersetuju terhadap langkah-langkah yang mesti kita jalankan sebaiknya itu. Dengan demikian disamping tugas-tugas kita untuk menjaga keamanan dan kedaulatan di wilayah itu, maka saya berkewajiban untuk terus mendorong pihak Malaysia untuk benar-benar agar perundingan ini bisa dilanjutkan dan dipercepat penyelesaiannya," tambahnya. Usai memberikan keterangan pers, Presiden SBY didampingi Ibu Negara beserta rombongan melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Pati melalui jalur darat.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/06/09/4384.html
Kepada wartawan di Hotel Gumaya, Semarang hari Selasa ( 9/6) siang, Presiden mengatakan, "Sesungguhnya beberapa saat yang lalu saya telah menjalin komunikasi dengan PM Malaysia Najib Razak. Tentu dengan tujuan yang baik, agar permasalahan itu bisa dikelola dengan benar, tidak menimbulkan permasalahan yang baru, apalagi yang bisa mengganggu hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia," kata SBY.
"Pembicaran itu berlangsung pukul 12.00 WIB, sebagai kelanjutan dari komunikasi kami berdua. Intinya, saya berharap agar perundingan, solusi yang kita pilih untuk menyelesaikan perbedaan terhadap perbatasan laut di wilayah Ambalat itu bisa berjalan lebih cepat, efektif dan lebih kondusif," tambahnya.
"Saudara sudah saya beritahu posisi dasar kita, yang tentunya kalau itu merupakan kedaulatan kita, menjadi kewajiban untuk kita pertahankan. Cuma cara yang kita pilih adalah perundingan dan negosiasi yang sedang berjalan. Saya juga berharap kepada juru runding kita, berikan dorongan agar sekali lagi proses perundingannya berlangsung lebih cepat dan lebih kondusif," kata SBY. "Saya juga menyampaikan agar bisa dihindari tindakan sifatnya provokatif yang bisa memancing apapun, sesungguhnya sama-sama tidak kita kehendaki," kata SBY.
Atas itu semua, lanjut Presiden, PM Malaysia pada prinsipnya memberikan respon positif, bersetuju terhadap langkah-langkah yang mesti kita jalankan sebaiknya itu. Dengan demikian disamping tugas-tugas kita untuk menjaga keamanan dan kedaulatan di wilayah itu, maka saya berkewajiban untuk terus mendorong pihak Malaysia untuk benar-benar agar perundingan ini bisa dilanjutkan dan dipercepat penyelesaiannya," tambahnya. Usai memberikan keterangan pers, Presiden SBY didampingi Ibu Negara beserta rombongan melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Pati melalui jalur darat.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/06/09/4384.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?