Usai dikumandangkannya lagu kebangsaan kedua negara, yaitu Patria Patria dan Indonesia Raya yang disertai dengan tembakan meriam sebanyak 21 kali, Presiden SBY dan Ramos Horta menerima penghormatan dari pemimpin upacara. Kemudian keduanya langsung menuju Istana Merdeka untuk melakukan pertemuan bilateral.
Dalam upacara resmi kenegaraan tersebut, Presiden SBY didampingi oleh Menko Perekonomian Boediono, Menneg Ristek Kusmayanto Kadiman, Seskab Sudi Silalahi, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Djoko Suyanto, Dubes Indonesia untuk Timor Leste Ahmed Bey Sofwan, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Yuri O. Thamrin, serta Jubir Presiden Andi A. Mallarangeng.
Ramos Horta terpilih secara demokratis sebagai Presiden Timor Leste pada tanggal 20 Mei 2007, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-5 kemerdekaan Timor Leste. Presiden SBY, pada saat itu, mengirimkan Menlu Hassan Wirajuda sebagai special envoy dalam acara pelantikan Presiden Jose Ramos Horta. Kunjungan Ramos Horta ke Jakarta, 4 - 6 Juni 2007, merupakan kunjungan pertamanya ke Indonesia setelah dilantik sebagai Presiden Timor Leste. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara terpenting dalam hubungan luar negeri mereka.
Dalam kunjungan ke Indonesia ini, Ramos Horta didampingi oleh Menlu Adaljiza Magno, Wakil Menteri Pendidikan Victor da Costa Soares, Dubes Timor Leste di Jakarta Ovidio de Jesus Amaral, Kepala Staf Kepresidenan Agio Pereira, Sekjen Kementerian Pertahanan Filomeno Paixo, serta 19 anggota rombongan lainnya.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/06/05/1905.html