Dalam kesempatan tersebut, Presiden SBY mengajak seluruh rakyat untuk merenungkan kembali makna Isra Mi'raj yang dilaksanakan di berbagai tempat di tanah air setiap tanggal 27 Rajab. "Saya mengajak kaum muslimin di seluruh tanah air untuk mengambil hikmah dan memperkokoh keyakinan kita terhadap-Nya, sekaligus menghayati kitab suci Al Qur'an," kata SBY. Hal tersebut, lanjut SBY, dapat diawali dengan pembersihan hati sebagai bagian dari dimensi kerohanian yang merupakan awal dari proses perubahan sebelum melakukan perubahan besar.
SBY kemudian berharap bangsa Indonesia dapat mencontoh pembangunan Madinah dimana kaum muslimin saling bersatu padu dan bahu-membahu. "Pembangunan tersebut dilakukan berdasarkan nilai-nilai yang bersumber dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Ajaran Islam memerintahkan umatnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta meraih kemajuan. Juga disuruh untuk berlomba-lomba berbuat kebajikan dan dilarang untuk melakukan kerusakan," kata SBY kepada kurang lebih 1000 jamaah yang datang memenuhi masjid. Nilai-nilai ini, SBY menambahkan, menjadi sangat relevan ketika bangsa kita berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan. "Kita tidak boleh berpangku tangan melihat semua itu, kita harus berusaha untuk bersikap proaktif untuk menyelesaikannya," ujar SBY.
SBY juga terus menegaskan bahwa pemerintah terus berusaha untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. "Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, pemerintah memerlukan bantuan semua orang, seluruh rakyat Indonesia. Allah tidak akan merubah nasib sebuah bangsa itu kalau bangsa itu tidak berjuang keras merubah nasib bangsa sendiri," katanya.
Presiden SBY mengingatkan bahwa peringatan Isra Mi'raj berdekatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. "Semangat Islam di masa perjuangan yang berpadu dengan semangat perjuangan telah mengilhami seluruh warga untuk bersatu padu berjuang dengan gigih untuk mengusir penajajah. Sebuah bangsa tidak akan maju tanpa ujian, sebagaimana iman seseorang, tidak akan teguh tanpa cobaan. Untuk menghadapi semua itu, kita harus mendekatkan diri kepada Allah SWT," papar SBY.
SBY bertekad untuk melanjutkan proses perjalanan bangsa Indonesia untuk menuju ke arah yang lebih baik. "Jangan bersikap pesimis atau putus asa, sebaliknya kita harus mampu berdiri tegak dan bertekad bulat untuk mensejajarkan diri dengan bangsa-bangsa lain," tegas SBY.
Acara peringatan tersebut ditutup dengan pembacaan doa yang dilakukan oleh Imam Besar Masjid Agung An-Nur, Bachtiar Daud. Presiden beserta rombongan meninggalkan lokasi pada pukul 21.35 WIB.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/08/11/2117.html