SBY Pimpin Rapat Penanganan Gempa Bumi

 
bagikan berita ke :

Selasa, 08 September 2009
Di baca 1479 kali

Bogor: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hari Senin (7/9) siang memimpin sidang terbatas kabinet di Istana Bogor, yang membahas penanganan gempa bumi. "Saya tentu memantau apa yang saudara lakukan, dan pada hakekatnya kita sudah mengetahui sebab-sebab dari bencana ini. Langkah tanggap darurat telah dan sedang kita laksanakan sesuai dengan undang-undang serta sistem yang berlaku," kata SBY.

Sebagaimana yang dialami oleh daerah lain di luar Jawa Barat, bahkan negara lain dalam mengatasi bencana alam, Presiden SBY mengatakan selalu ada tantangan dan permasalahan. "Itu normal. Jadi kalau ada komentar di sana-sini itu biasa. Negara lain pun juga begitu. Yang penting jangan menghalang-halangi kesungguhan kita, pelaksanaan tugas kita untuk berbuat yang terbaik bagi rakyat. Melakukan langkah-langkah tanggap darurat dan nantinya rehabilitasi serta rekonstruksi pasca bencana ini," jelas SBY.

"Ini untuk klarifikasi juga, saya mendapatkan banyak sms tentang bantuan yang diterima oleh kita berkaitan tentang bencana alam ini, ketika saya meninjau ke Cibinong, Cianjur Selatan. Setelah saya meninjau lokasi dimana bukit yang runtuh dengan batu-batu yang sangat besar menimbun sekitar 14 rumah, waktu itu saya ditanya oleh BBC. Intinya adalah Presiden apakah anda ingin meminta bantuan internasional. Ada kalanya dalam bencana yang begitu besar, seorang kepala pemerintahan atau kepala negara meminta dunia untuk membantu negara yang bersangkutan. Itu bisa terjadi. Jawaban saya pada waktu itu, pada titik sekarang ini pemerintah Indonesia dapat mengatasi dengan memobilisasi sumber daya yang kami miliki. Sumber daya daerah maupun sumberdaya nasional. Yang kami lakukan sekarang adalah kegiatan tanggap darurat, emergency relief operation to save more life dan melakukan langkah-langkah yang berkaitan dengan itu. Itu jawaban saya," SBY menerangkan.

"Kemudian pertanyaan kedua, apakah Anda yakin masih ada yang bisa diselamatkan melihat keadaan seperti itu. Jawaban saya, Anda sudah melihat tadi tempat terjadinya reruntuhan, gunung yang terdiri dari batu-batu yang besar itu, memang keadaannya demikian. Tetapi kami akan terus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan untuk wilayah Jawa Barat, search and rescue operation akan terus kami lakukan dengan segala upaya. Kita lihat hasilnya nanti, tapi itu yang kita lakukan," terang SBY.

Itulah dua pertanyaan dan dua jawaban yang masuk ke Presiden SBY. "Apakah betul pemerintah menolak bantuan dan jawaban saya seperti itu. Kalau ada orang membantu apalagi di bulan suci Ramadhan, tentu pahalanya tinggi sekali. Jadi tolong dilihat pertanyaan dan jawaban saya seperti itu. Kalau ada yang mengangkat-angkat di media massa, ya jelaskan. Bertanya hal yang sebetulnya gamblang sekali masalahnya. Terus kok tiba-tiba seperti tidak gamblang. Mari kita belajar untuk menyederhanakan, membikin terangnya masalah, bukan sebaliknya karena keliru nanti negara dan pemerintah dan kita semua terhadap rakyat kita," ujar SBY.

Hadir dalam rapat kabinet terbatas tersebut antara lain, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensos Bachtiar Chyamsah, Menkes Siti Fadilah Supari, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sri Woro.




Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/09/07/4623.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0