SBY Siapkan Cetak Biru Reformasi Kesehatan

 
bagikan berita ke :

Kamis, 03 September 2009
Di baca 3427 kali

Jakarta: Dalam masa jabatan lima tahun kedepan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengadakan reformasi di bidang kesehatan. Saat ini sedang dipersiapkan cetak biru dan rencana aksi lima tahun mendatang termasuk program seratus hari yang akan meliputi bidang kesehatan. Demikian dikatakan Presiden SBY usai menghadiri acara Pengucapan Sumpah Anggota Konsil Kedokteran Indonesia masa jabatan 2009-2014 di Istana Negara, Rabu (2/9) siang.

“Tahun 2004-2009 kita telah melaksanakan reformasi di bidang pendidikan. Sebenarnya bukan hanya reformasi. Sering saya katakan quite revolution. Hasilnya kongkrit, meskipun masih banyak pekerjaan rumah tapi dari ukuran manapun, dalam dan luar negeri, reformasi di bidang pendidikan itu sebagai suatu perubahan yang nyata di negeri kita. Bukan hanya anggarannya mencapai 20 persen minimal dari APBN dan APBD tapi agenda-agenda perubahan di bidang pendidikan memang kita lakukan relatif agresif dan ambisius dalam arti yang positif. Lima tahun mendatang tentu akan dilakukan reformasi pendidikan gelombang kedua,” ujar SBY.

Presiden SBY ingin pada masa jabatan keduanya nanti ada reformasi di bidang kesehatan, reformasi gelombang pertama. “Dengan agenda yang kokoh, prioritas yang tajam, dengan memobilisasi sumber daya yang kita miliki dan harus ada time-line. Terus terang dari segi sumber daya yang dialokasikan kepada Departemen Kesehatan dan jajarannya belum cukup untuk melaksanakan reformasi sebagaimana yang kita pikirkan. Tetapi Insya Allah pada lima tahun mendatang, paling tidak pada tingkat saya sebagai Presiden nanti memikirkan untuk penambahan anggaran kesehatan sehingga reformasi yang kita cita-citakan bisa dilakukan. Meskipun lima tahun ini apa yang dicapai jajaran kesehatan di pusat dan di daerah juga mencapai hal-hal yang nyata,” SBY menerangkan.

“Kita harus bisa memastikan, ketika kita bercita-cita untuk membangun rumah sakit yang modern agar warga negara kita tidak sedikit-sedikit berobat ke luar negeri, padahal tidak kurang kemampuan dan teknologi kedokteran yang kita miliki. Maka lima tahun mendatang harus kita pastikan bahwa Indonesia juga memiliki world class hospital. Lima tahun saya tidak pernah berobat atau check-up ke luar negeri. Saya percaya pada apa yang ada di dalam negeri dan saya ingin makin berkembang, makin mapan, makin baik fasilitas, prasarana kita. Ajakan saya untuk berobatlah di dalam negeri,” seru SBY.

Presiden SBY juga ingin meastikan bahwa Posyandu, puskesmas, rumah sakit kelas tiga itu memiliki perlengkapan yang semestinya sehingga saudara kita yang belum beruntung dengan Jamkesmas bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di tempat-tempat itu dan bagi yang miskin gratis. “Health care system adalah sesuatu yang sangat penting untuk kita bangun. Tentu saja kita memikirkan bidan, perawat, dan saudara-saudara kita yang bertugas di pedalaman, di pulau-pulau terdepan yang selama ini barangkali belum kita tingkatkan kesejahteraannya,” tegas SBY.

“Dengan demikian terasa lebih adil bagi semua karena semua itu adalah ujung tombak dari pelayanan publik dari pelayanan masyarakat yang harus bisa mengemban tugas dengan baik. Tugas bisa diemban dengan baik bila memiliki taraf kesejahteraan yang layak. Itu adalah mata rantai dari dimensi yang utuh bagaimana lima tahun mendatang melakukan reformasi di bidang kesehatan. Saya sedang menyusun cetak biru dan rencana aksi untuk lima tahun mendatang termasuk program seratus hari dan akan banyak nanti agenda-agenda di bidang kesehatan yang akan kita lakukan,” SBY menjelaskan.




Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/09/02/4619.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
6           3           1           2           6