Menurut Jubir Presiden Dino Patti Djalal, Presiden menyatakan bahwa walaupun posisi berbagai pihak masih perlu di jembatani dan nampaknya masih sangat sulit, namun tetap ada window of opportunity yang perlu dimanfaatkan sehingga dapat melahirkan suatu konsensus yang kompromistis dan dapat mengakomodasi kepentingan berbagai pihak. “Window of opportunity ini diperkirakan hingga bulan Juni, karena ini adalah masa dimana kewenangan Presiden Amerika Serikat yang diberikan oleh Kongres akan berakhir,� kata Dino
Dino menambahkan, walaupun posisi Amerika, Uni Eropa, Jepang, India, China dan negara berkembang lainnya terdapat jurang perbedaan, namun Presiden SBY optimis jurang ini dapat di jembatani.�Jadi Indonesia menjanjikan akan berperan aktif untuk bekerjasama dengan Dirjen WTO untuk kepentingan berbagai pihak, untuk mencapai kompromi yang adil bagi semua pihak, terutama juga mengakomodasi kepentingan negara berkembang.,� ujarnya.
Saat menerima Pascal Lamy, Presiden SBY didampingi Menko Perekonomian Boediono, Menteri Perdagangan Mari E Pangestu, dan Jubir Presiden Bidang Luar Negeri, Dino Patti Djalal.
Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/02/21/1595.html