Di awal pertemuan, Presiden SBY mengungkapkan rasa gembira dan syukurnya dapat bertemu dengan Max Boon dan James Castle. "Saya bersyukur dan bangga memiliki kawan seperti Max. Max menjadi korban yang tidak adil dan saudara-saudara kami rakyat Indonesia juga mengalami hal yang sama,†kata Presiden SBY. Presiden SBY menyebutkan bahwa sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menindaklanjuti secara hukum untuk setiap tindak kejahatan. “Siapapun yang melakukan kejahatan seperti itu, we will bring them all to justice. Itu kewajiban pemerintah. Saya hanya ingin, tetaplah menjadi sahabat kami, sahabat Indonesia,†tegas SBY.
Presiden SBY menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Max atas tekad dan komitmennya untuk tetap bersahabat dengan Indonesia meskipun ia telah menjadi salah satu korban pemboman yang terjadi di Indonesia. â€Max barangkali kehilangan kaki tapi tidak kehilangan hati, semangat dan pikiran. Oleh karena itu, seperti Max sangat bisa berkontribusi untuk apapun termasuk untuk hubungan baik dengan Indonesia, membangun Indonesia lebih baik lagi,†terang Presiden. †Oleh karena itu, saya menyambut baik dan marilah terus kita jalin komunikasi,†lanjutnya.
Max Boon sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan Presiden SBY untuk bisa bertemu dengannya. “Ini memang kehormatan buat kami dan saya berterimakasih dengan komunikasi kita sebelumnya. Saat itu saya masih di rumah sakit. Karena surat Bapak Presiden memiliki banyak inspirasi dan semangat bagi saya untuk kuat lagi,†kata Max Boon dalam bahasa Indonesia yang cukup lancar.
Max menekankan bahwa semangatnya untuk bertahan terinspirasi dari semangat rakyat Indonesia. Selanjutnya, Max juga mengutarakan rencana kedepannya untuk melakukan rehabilitasi di Belanda dan kemudian kembali ke Indonesia untuk melanjutkan hari-harinya. “Saya tidak bisa membohongi diri saya sendiri dan tinggal di Belanda. Saya pasti akan kembali ke Indonesia lagi. Saya pergi ke Belanda dulu untuk rehabilitasi, untuk mencoba belajar berjalan dengan kaki palsu. Nanti sesudah itu saya sangat ingin kembali ke Indonesia untuk membantu dan bekerjasama dengan rakyat Indonesia memperbaiki dunia ini,†ujar Max. Max meyakini bahwa pemboman yang terjadi tahun 2009 lalu tidak didukung oleh rakyat Indonesia.
Hadir mendampingi Presiden SBY antara lain, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, serta Jubir Presiden Dino Patti Djalal dan Julian A. Pasha. (yun)
Sumber:Â
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/02/18/5140.html