SBY: "Tingkatkan Keadilan Sosial bagi Kaum Lemah dan Marjinal"

 
bagikan berita ke :

Rabu, 17 Februari 2010
Di baca 1220 kali

Menurut Presiden, ada empat golongan yang harus diutamakan dalam mewujudkan keadilan sosial. Pertama, keluarga yang sangat miskin, the poorest of the poor, harus mendapatkan perlakuan khusus guna menuju pemberdayaan. “Sekarang ada yang namanya PKH (Program Keluarga Harapan), saya minta dievaluasi kembali, yang penting keluarga yang tergolong sangat miskin harus mendapat perlakuan khusus,” SBY menjelaskan.

Kedua, para penyandang cacat berat. Ketiga, golongan lanjut usia (lansia), terutama lansia yang terlantar. Keempat, anak yang menghadapi maslah hukum, korban narkoba, dan anak-anak yang mengalami thalasemia, dari kalangan tidak mampu. “Saya memberikan atensi terhadap anak karena mereka bisa kehilangan masa lalu, mereka bisa hidup belum baik di masa kini, tapi negara, kita semua, harus memberikan opportunity, peluang, masa depan yang lebih baik,” Presiden menegaskan.

Mengenai kekurangan biaya untuk penanganan kasus-kasus sosial, Presiden meyakini peningkatan dana akan tersedia. “Saya yakin kalau sumber-sumber penerimaan negara benar-benar bisa dikelola dengan baik, ekonomi makin tumbuh, penerimaaan negara makin meningkat, APBN dan APBD jumlahnya makin besar, maka porsi untuk meningkatkan pembiayaan seperti ini akan tersedia,” kata Presiden. “Inilah tujuan kita untuk melihat langsung kegiatan di lembaga ini,” lanjut SBY.

Presiden SBY juga mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan, petugas, dan pejuang kemanusiaan. Presiden berharap semangat mereka tidak pernah kendur dan tetap bekerja sepenuh hati untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada anak-anak. “Ini mulia, saya tahu tantangannya tidak ringan, memerlukan kesabaran, ketekunan, dan kasih sayang yang perlu diberikan kepada mereka,” kata Presiden. “Ada juga seperti yang tidak diharapkan, tapi itulah hakikat tugas,” tambahnya. (yun)

Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/02/17/5139.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0