Sebut Indonesia Potensial, Sejumlah Pimpinan Perusahaan AS Hadap Presiden Jokowi

 
bagikan berita ke :

Selasa, 05 Mei 2015
Di baca 764 kali

Para pimpinan perusahaan itu antara lain CEO Cigna Asia Pacific Patrick Graham, President Coca-Cola ASEAN Business Unit Iain McLaughlin, Group Managing Director ASEAN & Managing Director DuPont Singapore Hsing Ho, CEO of GE ASEAN, GE Global Growth & Operations Stuart Dean, Managing Director, Intel Southeast Asia Prakash Mallya.

Selain itu Senior Vice President and President Medtronic, Asia Pacific Region Bob White, Vice President Monsanto Asia Pacific Juan M. Farinati, President Procter & Gamble Asia Hatsunori Kiriyama, dan President and Managing Director UL Asia Pasifik Jason Fischer.

Saat menghadapi Presiden Jokowi, para pimpinan perusahaan terkemuka AS itu didampingi oleh Dubes AS di Jakarta Robert Blake, Vice President for Policy, US-ASEAN Business Council Marc Mealy, dan Director US-ASEAN Business Council Mads Stockwell.

Sementara Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, dan Kepala BKPM Franky Sibarani.

Anggap Indonesia Potensial


Vice President for Policy, US-ASEAN Business Council Marc Mealy kepada wartawan mengatakan, kunjungan sejumlah pimpinan perusahaan asal AS ke Presiden Jokowi yang merupakan rangkaian kunjungan mereka ke Indonesia yang dilakukan selama 2 (dua) hari ini dimaksudkan untuk melakukan pertemuan bisnis dengan pemerintah Indonesia, karena Indonesia sebagai salah satu negara yang akan masuk dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Pertemuan tersebut merupakan kesempatan untuk berbagi perspektif dan pemikiran dari kedua negara,” kata Mealy seraya menyebutkan, banyak perspektif positif yang dilihat para pimpinan perusahaan AS itu di Indonesia, terutama terkait kerjasama antar perusahaan swasta.

Menurut Mealy, ada potensi pada public-private partnership untuk melakukan investasi pada sektor yang menjadi kunci, khususnya pada pelayanan publik seperti infrastruktur, listrik, kesehatan, dan juga teknologi, dan juga mendukung para enterpreneur di Indonesia.

Diakui Mealy, bahwa laju ekonomi di banyak negara cenderung melambat. Namun demikian, para pebisnis AS tetap melihat adanya potensi untuk melakukan investasi di Indonesia.

“Indonesia merupakan negara yang cukup potensial untuk berinvestasi,” tegas Mealy.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah, di antaranya mengenai reformasi perizinan, dengan membuka one stop service melalui kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan juga soal pengalihan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM). (Humas Setkab-Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0