Sejumlah Isu Bilateral Dibahas dalam Pertemuan Bilateral RI-Perancis di Nagoya

 
bagikan berita ke :

Jumat, 27 Mei 2016
Di baca 620 kali

Presiden Jokowi menyambut baik selesainya scoping paper I-EU CEPA yang sebelumnya sempat berhenti selama beberapa tahun. "Saya berharap agar negosiasi formal I-EU CEPA dapat dimulai tahun ini. Negosiasi I-EU CEPA dimaksudkan untuk menjadikan ekonomi Indonesia lebih terbuka dan kompetitif," ujar Presiden Jokowi, sebagaimana dilansir dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.

 

Terkait ekspor kayu legal Indonesia ke UE, Presiden Jokowi mengatakan, “Indonesia mengharapkan kiranya lisensi FLEGHT (Forest Law Enforcement Governance) dapat segera diberlakukan”.

 

Di samping itu, Indonesia juga mengharapkan dukungan Pemerintah Perancis agar pembahasan mengenai rencana pajak sawit tidak dilanjutkan oleh Parlemen Perancis. "Sehingga ekspor sawit Indonesia ke Perancis dapat terus dilanjut," ujar Presiden Jokowi.

 

Presiden Hollande menilai bahwa pendekatan win-win dinilai merupakan pendekatan terbaik untuk menyelesaikan ketiga isu tersebut.

 

Selain itu, kedua presiden sepakat untuk meningkatkan kerjasama melawan terorisme. "Kami sangat mengapresiasi pendekatan Presiden Jokowi yang mengedepankan pendekatan komprehensif berupa softpower dan hardpower," kata Presiden Hollande. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0