Bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu (27/8), Taufik Sukasah menyoroti berbagai aspek penting dalam penyelenggaraan Global Forum UNAOC ke-6, antara lain, kesiapan rangkaian program kegiatan baik main event maupun side event, protokol VVIP, keamanan, diseminasi informasi dan media, imigrasi, hingga kesenian pendukung.
Hari pertama Global Forum UNAOC ke-6 akan diisi dengan program Youth Event, Focal Points Meeting, serta Intercultural Innovation Award Ceremony. Hari Kedua, forum dilanjutkan dengan opening session, plennary session, UNAOC Group of Friends Ministerial Meeting, breakout session, serta Global Forum Dinner & Cultural Evening. Global Forum UNAOC Ke-6 akan ditutup dengan closing session pada hari ketiga.    Â
Global Forum UNAOC ke-6 yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal PBB Ban-Ki Moon, akan diliput oleh media nasional dan internasional. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mencatat sebanyak 17 media nasional dan 37 media internasional telah mendaftar untuk meliput acara berskala nasional ini. Para jurnalis akan difasilitasi melalui media center selama acara berlangsung. Â
Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal mengingatkan bahwa Bali memainkan peran penting dan memiliki reputasi tinggi di mata dunia internasional karena Bali mampu menyelenggarakan acara-acara tingkat tinggi secara aman dan nyaman. Selain itu, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang paling aktif dalam menyelenggarakan konvensi.
“Waktu Indonesia menyelenggarakan KTT ASEAN, itu menjadi ukuran bagi KTT ASEAN lainnya. Mengapa? Pertama, karena aman. Kedua, rapi, tertib, dan well-organized.â€, papar Dino di tengah-tengah rapat.
Taufik Sukasah saat menutup rapat menegaskan kembali kepada seluruh pihak untuk menjaga Bali tetap aman serta meminta pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara untuk memantapkan kembali koordinasi yang ada agar seluruh program kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.Â
Rapat koordinasi dihadiri, antara lain, perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Intelijen Negara, Badan Intelijen Strategis, Bupati Badung, Pangdam Udayana, Kapolda Bali, Perusahaan Listrik Negara, Imigrasi, Angkasa Pura, serta Tim RS Sanglah-Bali. (Humas)Â Â
Hari pertama Global Forum UNAOC ke-6 akan diisi dengan program Youth Event, Focal Points Meeting, serta Intercultural Innovation Award Ceremony. Hari Kedua, forum dilanjutkan dengan opening session, plennary session, UNAOC Group of Friends Ministerial Meeting, breakout session, serta Global Forum Dinner & Cultural Evening. Global Forum UNAOC Ke-6 akan ditutup dengan closing session pada hari ketiga.    Â
Global Forum UNAOC ke-6 yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal PBB Ban-Ki Moon, akan diliput oleh media nasional dan internasional. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mencatat sebanyak 17 media nasional dan 37 media internasional telah mendaftar untuk meliput acara berskala nasional ini. Para jurnalis akan difasilitasi melalui media center selama acara berlangsung. Â
Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal mengingatkan bahwa Bali memainkan peran penting dan memiliki reputasi tinggi di mata dunia internasional karena Bali mampu menyelenggarakan acara-acara tingkat tinggi secara aman dan nyaman. Selain itu, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang paling aktif dalam menyelenggarakan konvensi.
“Waktu Indonesia menyelenggarakan KTT ASEAN, itu menjadi ukuran bagi KTT ASEAN lainnya. Mengapa? Pertama, karena aman. Kedua, rapi, tertib, dan well-organized.â€, papar Dino di tengah-tengah rapat.
Taufik Sukasah saat menutup rapat menegaskan kembali kepada seluruh pihak untuk menjaga Bali tetap aman serta meminta pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara untuk memantapkan kembali koordinasi yang ada agar seluruh program kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.Â
Rapat koordinasi dihadiri, antara lain, perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Intelijen Negara, Badan Intelijen Strategis, Bupati Badung, Pangdam Udayana, Kapolda Bali, Perusahaan Listrik Negara, Imigrasi, Angkasa Pura, serta Tim RS Sanglah-Bali. (Humas)Â Â
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?