Indikasi melemahnya wawasan kebangsaan dapat diperhatikan dalam fenomena seperti menguatnya semangat primordialisme dalam pelaksanaan otonomi daerah, tumbuhnya gejala disintegrasi bangsa, dan munculnya sikap apatis terhadap proses pembangunan nasional. ÂÂ
Mensikapi hal itu, sosialisasi wawasan kebangsaan secara nasional menjadi agenda penting yang harus dilakukan. Pelaksanaanya harus melibatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adapt agar dapat terus menciptakan iklim kondusif dan mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan nasional. Dengan demikian diharapkan wawasan kebangsaan dapat menjadi dasar perekat yang signifikan atas keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam negara bangsa (nation state).
Topik pemantapan wawasan kebangsaan tersebut mengemuka dalam acara Focused Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Kedeputian Bidang Politik Sekretariat Wakil Presiden pada 26 September 2007 di Auditorium Kantor Wakil Presiden. Acara ini dihadiri oleh para pejabat eselon I dan II dari berbagai instansi pemerintah, pengamat, dan LSM. Acara diskusi dimoderatori oleh Prof. Dr. Djohermansyah Djohan (Deputi Seswapres Bidang Politik) dengan nara sumber Prof Dr. Dadan Wildan, Ir. Sudharmadi, Brigjen TNI (Purn) Soemarno Soedarsono. Diskusi ditutup oleh Drs. H. Tursandi Alwi (Sekretaris Wakil Presiden) dan diakhiri dengan buka puasa bersama. (Humas Setneg) |  |
 ÂÂ