"Tahun Ini Kita Berjuang untuk Kemudian Bangkit Kembali"

 
bagikan berita ke :

Selasa, 20 Januari 2009
Di baca 787 kali

"Saya minta pengertian, marilah kita sadari kalau memang pasar dunia sedang susah dan sedang menciut. Tahun ini kita harus berjuang untuk pada saatnya nanti kita bangkit kembali. Tapi saya juga berharap penurunan ekspor di kawasan Free Trade Zone maupun secara nasional, tidak turun terlalu dalam," kata Presiden.

"Sejak September tahun lalu, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Bank Indonesia bersama-sama dunia bisnis melakukan langkah-langkah yang cepat dan tepat. Sudah saya keluarkan berbagai kebijakan khusus seperti Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang, insentif, stimulus dan sebagainya. Ini semua untuk menenangkan pasar, juga untuk memperingan dunia usaha, dengan demikian pergerakan sektor riil bisa kita jaga," jelasnya.

Kepada para pengusaha yang hadir Presiden mengatakan, resesi terjadi karena jatuhnya permintaan. Solusinya menurut SBY adalah menjaga permintaannya. "Kalau permintaannya tidak ada, saudara-saudara memproduksi barang dan jasa, siapa yang akan beli. Apalagi kalau harganya mahal. Yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu adalah fiscal driven counter policy ataupun yang bersama-sama dengan dunia usaha public private partnership dalam mengatasi resesi perekonomian ini," SBY menerangkan.

SBY juga mengajak masyarakat yang mampu membeli untuk terus membeli. "Jangan berhenti untuk belanja. Banyak yang mempunyai kemampuan untuk membeli. Saya datang ke mall, ke tempat hiburan dan mereka masih berbelanja. Biarkan bisnis seperti biasa, dalam arti yang positif. Pendapat saya ini sama dengan pendapat Lula dari Barzil dan Kevin Rudd dari Australia," tambahnya.

"Dunia usaha dan rakyat memiliki kesulitan, pemerintah berbagi. Kami mengeluarkan kebijakan insentif, membebaskan sejumlah pajak, memberikan keringanan-keringanan fasilitas agar sektor riil bisa lebih mudah. Kami turunkan BBM, tarif angkutan, listrik untuk industri agar biaya produksi turun. Kalau turun ongkos produksinya, harganya murah, rakyat bisa membeli," ujar Presiden SBY. (osa)

 

 

http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/01/19/3922.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0