Tangani Stunting di Indonesia, Presiden Minta Semua Pihak Saling Kerja Sama

 
bagikan berita ke :

Kamis, 05 April 2018
Di baca 672 kali

Permasalahan tumbuh kembang pada anak (stunting) yang masih terjadi di Indonesia menjadi perhatian serius pemerintah. Presiden Joko Widoo mengatakan, hal tersebut dapat menjadi kendala pada upaya pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Stunting atau gagal tumbuh merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa," ucap Presiden saat memimpin Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 5 April 2018.

Berdasarkan rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, menurut Presiden, stunting atau masalah kurang gizi kronis, selain berdampak pada pertumbuhan fisik, juga berpengaruh pada perkembangan otak sang anak.

"Selanjutnya akan memengaruhi daya serap dan prestasi di sekolah, serta memengaruhi produktivitas, kemudian mempengaruhi kreativitas di usia-usia yang produktif," sambung Presiden.

Oleh sebab itu Presiden meminta agar semua pihak untuk bekerja sama dalam menangani permasalahan tersebut.

"Upaya penurunan angka stunting adalah kerja bersama yang harus melibatkan semua elemen masyarakat, terutama ibu-ibu PKK dan juga perlu pengaktifan kembali secara maksimal fungsi-fungsi Posyandu di kampung-kampung, di desa-desa," tutur Kepala Negara.

Kepala Negara juga meminta rencana aksi yang lebih terpadu dan lebih konkret mulai dari intervensi pada pola makan, pola asuh, dan juga yang berkaitan dengan sanitasi.

"Kita sudah tiga tahun ini membagi biskuit untuk ibu hamil dan balita. Saya lihat itu belum cukup, tidak cukup. Perlu dilengkapi lagi dengan ikan, susu, telur, dan kacang hijau," kata Presiden.

Di akhir arahannya, ia juga berpesan agar jajarannya terus menggencarkan edukasi kepada publik terkait dengan penerapan pola hidup sehat.

"Mengedukasi publik dengan gerakan hidup sehat harus lebih digencarkan lagi agar lingkungan tempat tumbuh kembang anak-anak menjadi sebuah lingkungan yang sehat," pungkas Presiden. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
3           0           0           0           0