TELECONFERENCE PRESIDEN RI DENGAN GUBERNUR SELURUH INDONESIA, PERSIAPAN PEMILU LEGISLATIF, 8-4-09

 
bagikan berita ke :

Rabu, 08 April 2009
Di baca 1061 kali

TELECONFERENCE

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN GUBERNUR SELURUH INDONESIA

DALAM RANGKA PERSIAPAN PEMILU LEGISLATIF 2009

DI ISTANA NEGARA, JAKARTA

TANGGAL 8 APRIL 2009

 

 

Presiden RI:

 

Bismillahirrahmanirahiim,

 

Assalamualaikum, Wr Wb,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Para Gubernur, Wakil Gubernur dan Pejabat Negara dan Pemerintah yang bertugas di daerah yang saya cintai dan saya hormati,

 

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena kepada kita semua masih diberikan kesempatan, kekuatan dan kesehatan untuk melanjutkan tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta. Kita juga bersyukur karena kegiatan rangkaian Pemilu 2009 yang dilaksanakan di seluruh tanah air sejauh ini alhamdulillah berjalan dengan baik. Kita juga bersyukur pada hari ini setelah sekian lama kita tidak melaksanakan pertemuan karena kepadatan dan kegiatan kita masing-masing, maka hari ini saya dengan didampingi oleh Wakil Presiden, Bapak Muhammad Jusuf Kalla, para Menteri terkait, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung dan Kepala Badan Inteligen Negara dapat berkomunikasi dengan Saudara melalui media teleconference ini. Mudah-mudahan pertemuan kita hari ini membawa manfaat yang tinggi bagi pelaksanaan tugas kita bersama untuk pertama menyukseskan Pemilihan Umum Tahun 2009 ini dan tentunya untuk melanjutkan tugas-tugas kita bersama, baik tugas pengelolaan pemerintahan maupun tugas-tugas pembangunan.

 

Saudara-saudara,

 

Saya mengawali pertemuan kita hari ini dengan ucapan terima kasih dan penghargaan saya yang setinggi-tingginya kepada Saudara, para Gubernur, para Wakil Gubernur, para Pimpinan Lembaga Negara dan Lembaga  Pemerintahan yang bertugas di masing-masing provinsi karena sebagaimana saya katakan tadi, rangkaian kegiatan Pemilu termasuk kampanye awal yang berlangsung sekitar tujuh bulan, maupun kampanye terbuka dalam bentuk rapat-rapat umum yang berlangsung selama 3 (tiga) minggu kemarin, pada hakikatnya berlangsung secara aman, damai dan demokratis. Hampir tidak ada insiden, masalah, gangguan yang berarti. Benturan-benturan kecil, permasalahan kecil, wajar terjadi dalam kegiatan kampanye Pemilu, baik itu di negeri kita maupun di negara-negara lain. Oleh karena itu, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para Gubernur sesuai dengan ketentuan undang-undang dan peraturan pemerintah serta Peraturan Presiden yang telah kita keluarkan, Saudara juga telah membantu kelancaran penyelenggaraan Pemilu di daerah, membantu KPUD dengan jajarannya. Dengan demikian, pemerintah betul-betul kontributif termasuk Saudara-saudara di daerah untuk menyukseskan jalannya Pemilu 2009 ini. Di samping itu, meskipun Saudara tentunya menjadikan penyuksesan Pemilu ini sebagai prioritas ataupun agenda utama, tetapi saya juga memantau bahwa tugas-tugas Saudara untuk mengelola jalannya pemerintahan daerah maupun melanjutkan tugas-tugas pembangunan juga berjalan dengan baik. Atas semuanya itu, sekali lagi, atas nama negara dan pemerintah, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

 

Mendagri telah melapor kepada saya dan Wakil Presiden bahwa Saudara sudah melaksanakan pertemuan yang cukup intensif dan substantif bersama Mendagri dengan para pimpinan pemerintahan pusat untuk memastikan bahwa semua telah siap untuk melaksanakan Pemilu Legislatif yang insya Allah pemungutan suaranya akan dilaksanakan esok hari, 9 April 2009. Kesimpulan yang saya dapatkan dari laporan Saudara Mendagri meskipun selalu ada permasalahan-permasalahan teknis dan permasalahan itu telah Saudara atasi bersama-sama perangkat yang lain sesuai dengan ketentuan undang-undang, semuanya telah dinilai siap. Tentu saja saya senang. Saudara tahu, bahwa perencanaan dan persiapan yang baik itu 50 persen dari keberhasilan, 50 persen dari suksesnya kegiatan yang kita lakukan. Namun demikian, saya ingin mengingatkan, meskipun kita sudah mempersiapkan segalanya, yang memang menjadi kewenangan dan tugas pemerintah, di samping KPU, KPUD, Bawaslu, Panwaslu, semua, tetapi selalu ada dinamika. Demikian pengalaman kita menyelenggarakan Pemilu dari masa ke masa, ada sesuatu yang tidak terduga, unexpected.Contingency plan selalu harus kita buat dan apabila ada sesuatu yang tidak kita duga tadi, kita bisa meresponnya, bisa mengatasinya dengan baik. Oleh karena itulah, manakala, meskipun Saudara sudah mempersiapkan segalanya, muncul permasalahan-permasalahan di lapangan, apapun permasalahan itu, maka sesuai dengan ketentuan undang-undang, sesuai dengan kewenangan masing-masing termasuk KPU dengan jajarannya, Bawaslu dengan jajarannya, agar diambil langkah-langkah yang cepat dan tepat. Cepat dan tepat. Jangan sampai menjadi akumulatif permasalahan yang bisa jadi muncul di tempat Saudara sehingga akhirnya membesar, sehingga masalahnya menjadi serius.

 

 Saudara-saudara,

 

Kita mengetahui bahwa Pemilihan Umum itu adalah regularitas demokrasi. Undang-Undang Dasar kita mengatakan tiap lima tahun sekali dilaksanakan Pemilu untuk penyegaran kepemimpinan, untuk penyegaran pengelolaan kehidupan bernegara. Oleh karena itu, tidak perlu sangat dicemaskan, bahwa kita tidak bisa menyelenggarakan Pemilu dengan baik. Kita juga punya pengalaman yang panjang selama ini untuk menggelar, menyelenggarakan Pemilu dan sejauh ini alhamdulilah hasilnya baik. Namun demikian, saya mengajak Saudara semua janganlah kegiatan penting ini kita maknai sebagai kegiatan rutin belaka. Kalau berfikir kita rutin, kita tidak bisa merespon dengan cepat manakala ada dinamika atau perubahan-perubahan keadaan sebagaimana yang saya sampaikan tadi. Oleh karena itu marilah kita jadikan kegiatan Pemilu ini menjadi satu kegiatan yang harus kita kelola dengan baik, dan kita sukseskan bersama.

 

Saya juga mengajak Saudara semuanya, saya tahu jajaran inteligen, jajaran Kepolisian, jajaran TNI, jajaran pemerintahan dalam negeri telah melakukan perkiraan yang tujuannya untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilu ini. Saya hargai itu karena tidak boleh kita sebagai yang sedang mengemban amanah ini underestimate terhadap apa yang bisa terjadi. Mari kita siap dengan segala kemungkinan tetapi tetap dengan optimisme, dengan keyakinan, bahwa Pemilu ini dapat kita laksanakan dengan baik. Dan marilah tetap kita antisipatif dan proaktif termasuk yang di lapangan, Saudara lah yang lebih mengetahui situasi di provinsinya masing-masing, bersama para Bupati dan Walikota.

 

Para Gubernur dan para pejabat negara yang bertugas di daerah yang saya cintai,

 

Kita sesungguhnya tengah mengukir sejarah baru di Indonesia, di negeri kita. Demokrasi telah makin mekar. Kemudian, saya boleh mengatakan bahwa dalam waktu 10 tahun terakhir ini, utamanya 5 tahun terakhir ini, betul-betul demokrasi kita sudah go local. Pilkada dilaksanakan dengan sistem pemilihan langsung dan alhamdulillah meskipun selalu ada, sekali lagi dinamika, protes, benturan-benturan kecil, tetapi in general, pelaksanaan Pilkada juga berlangsung dengan baik. Ini membuktikan bahwa demokrasi kita berada pada satu tahapan, satu tingkatan, yang disebut dengan the point of no return. Ini bagus, manakala di banyak negara, termasuk negara-negara Asia, sekarang ini sedang terjadi krisis demokrasi, sedang terjadi defisit dari nilai-nilai dan praktik demokrasi. Oleh karena itu, mari terus kita matangkan, kita mekarkan, kita kembangkan demokrasi di negeri ini sehingga negara kita menjadi negara yang, sekali lagi, memiliki nurtured democracy dan consolidated democracy, demokrasi yang makin mapan. Mapan dalam arti matang. Saudara juga merasakan akhir-akhir ini, berkat kerja keras kita semua, kerja keras Saudara-saudara, kerja keras seluruh rakyat Indonesia, dunia telah memberikan apresiasi terhadap kehidupan demokrasi di negara kita, terhadap penghormatan kepada hak-hak asasi manusia, dan penghormatan kepada upaya kita untuk membangun sistem hukum dan sistem pemerintahan yang lebih credible. Ini tentunya tugas besar kita yang masih harus terus kita kawal dan kita lanjutkan.

 

Saudara-saudara,

 

Saya ingin mengingatkan sekali lagi, bahwa sasaran Pemilihan Umum Tahun 2009 ini kalau dapat kita ringkas menjadi 3 (tiga), pertama adalah kita ingin Pemilu ini diselenggarakan dengan baik. Jadi sasaran pertama adalah penyelenggaraan yang baik. Ini menyangkut sisi administrasi, menyangkut sisi management. Di sini memang KPU dan KPUD berada di depan. Mereka adalah lembaga independen yang oleh undang-undang ditugasi untuk menyelenggarakan rangkaian Pemilu ini. Namun demikian, semua harus berkontribusi membantu agar penyelenggaraan Pemilu ini betul-betul berlangsung dengan baik. Itu adalah sasaran pertama. Sasaran kedua adalah, kita ingin Pemilu ini betul-betul berlangsung secara jujur, adil dan demokratis. Ini tentu wilayah politik yang hendak sama-sama kita sukseskan. Siapa yang menjadi pelakunya, ya kita semua, termasuk partai-partai politik dan peserta Pemilu yang lain seperti calon anggota DPD, elit, kita semua, yang ingin betul-betul sisi demokrasi, sisi fairness dari Pemilu ini dapat kita wujudkan dengan baik. Itu sasaran yang kedua. Sedangkan sasaran yang ketiga adalah yang tidak kalah pentingnya, kita ingin Pemilu ini berlangsung secara aman, tertib dan lancar. Ini domain dari para aparat keamanan, ini wilayah keamanan, pusat dan daerah, utamanya daerah yang langsung berhadapan dengan masyarakat untuk bersama-sama menyukseskannya. Oleh karena itu mari kita camkan dalam hati dan pikiran kita, bahwa kalau kita ingin Pemilu ini sukses, 3 (tiga) sasaran itu hendaknya dapat kita capai secara bersama.

 

Saudara-saudara,

 

Menurut penilaian saya, bersama Wapres dan jajaran pemerintahan pusat, apa yang kita lakukan dalam rangkaian kegiatan Pemilu Legislatif Tahun 2009 ini, kalau saya gunakan istilah yang popular, so far so good. Tetapi hingga saat ini, kita ingin suasana ini kita jaga, momentum yang baik ini kita pelihara, sehingga insya Allah sambil memohon ridha Tuhan Yang Maha Kuasa, seluruh rangkaian Pemilu Tahun 2009 ini sampai akhir nanti betul-betul berjalan dengan baik. Saya juga bangga, berterima kasih, dan menyampaikan penghargaan kepada semua partai politik, semua peserta Pemilu, termasuk para elit dan pemimpin-pemimpinnya yang menurut penilaian saya dapat melaksanakan kampanye dengan baik, masing-masing bisa melakukan kontrol untuk bisa menahan diri dan tidak melakukan sesuatu yang melebihi batas kepatutan sesuai dengan norma-norma demokrasi yang kita junjung tinggi.

 

Kalau suasana ini dapat kita jaga, para Gubernur dan Saudara-saudara sekalian, maka insya Allah kita kembali mengukir sejarah bahwa kita semua yang sedang mengemban amanah dalam jajaran pemerintahan ini betul-betul dapat melaksanakannya dengan baik. Namun, di tengah optimisme, di tengah keyakinan, di tengah bahwa saya katakan tadi, so far so good, kita tidak boleh lengah, kita tidak boleh underestimate, dan kita harus melakukan pewaspadaan-pewaspadaan sebagaimana mestinya. Ini tidak berarti kita menyeram-nyeramkan keadaan. Untuk apa? Tetapi mari kita selalu berfikir hoping for the best, preparing for the worst. The worst di sini barangkali ada gangguan-gangguan yang mengganggu keberhasilan Pemilu kita.

 

Saya harus menyampaikan ke hadapan Saudara-saudara, para Gubernur utamanya dan para petugas keamanan di seluruh Indonesia, muncul sekarang ini isu politik sebetulnya yang berjudul "Pemilu bisa curang". Ada yang mengangkat isu ini sebagai upaya untuk, mari kita cegah, jangan sampai Pemilu ini curang. Ada juga barangkali punya konstruksi pemikiran yang lain. Oleh karena ini sudah menjadi isu yang beredar di sana-sini, masuk di media massa, rakyat kita mendengar, mari kita melihat atau menyikapi isu ini dengan jernih, dengan pemikiran yang rasional dan tidak emosional. Pertama-tama, memang kita patut bertanya Saudara-saudara, Saudara pun bertanya dalam diri sendiri, kalau Pemilu ini bakal curang, curangnya di mana, lantas Saudara juga bertanya pasti, jalannya kecurangan itu seperti apa. Sistem, termasuk pengawasan Pemilu sudah disusun, sudah tercantum dalam undang-undang yang dibahas bersama oleh Pemerintah dan DPR-RI, yang DPR-RI itu sesungguhnya pengejawantahan dan representasi dari partai-partai politik. Kita bahas berbulan-bulan sampailah ada satu konstruksi undang-undang yang kita yakini akan bisa melaksanakan Pemilu yang sekaligus bebas dari kecurangan.

 

Saudara-saudara,

 

Di era, kalau itu yang dianggap curang pemerintah begitu, di era ketika Pemerintah itu diawaki oleh one single party, barangkali ada dugaan, nah jangan-jangan curang, mulai dari Presiden sampai Kepala Desa atau sampai Bupati, Walikota, kalau 1 (satu) partai politik, jangan-jangan ada permainan, ada kecurangan, meskipun juga tidak boleh kita berfikir atau melakukan tuduhan seperti itu. Nah sekarang, kalau pemerintah dicurigai, ah pemerintah pasti curang ini, bagaimana saya dengan Pak Jusuf Kalla bersama-sama ingin menyukseskan. Kami berdua berasal dari partai yang berbeda. Para Menteri berbeda-beda. Saudara, Para Gubernur berbeda-beda. Bupati, Walikota berbeda-beda. Itu sendiri sudah bagian dari check and balances dalam arti luas. Itu juga merupakan satu pengawasan yang insya Allah akan berjalan dengan baik. Jadi saya mencari-cari di mana yang dianggap terjadi kecurangan apalagi kalau yang dituduh bakal curang itu adalah pemerintah. Namun demikian, karena ini sudah menjadi isu, kalau kita berfikir positif, maka solusinya adalah satu, jawabannya satu, mari kita cegah bersama-sama jangan sampai betul-betul ada kecurangan. Jangan mau provinsi Saudara, provinsi manapun dianggap Pemilu yang ada di daerah Saudara curang. Akan robek harga diri dan kehormatan kalau terjadi di provinsi A, provinsi B, provinsi C dianggap curang. Saya kira Saudara-saudara, kita semua ini punya moral, punya kehormatan. Tidak ada seorang Bupati, Walikota, Gubernur, Menteri, Presiden, Wakil Presiden, yang punya niat untuk berlaku curang, just unthinkable. Saya kira, saya punya keyakinan seperti itu tidak adalah di antara kita ini yang ingin menggagalkan misi yang kita emban sendiri, tugas sejarah pada Pemilu 2009 ini. Oleh karena itu dengan keyakinan ini sekali lagi, mari kita lakukan semua upaya, jangan sampai betul-betul ada penyimpangan atau kecurangan dalam Pemilu ini. Atensi kita, pengawasan kita, kepemimpinan Saudara, harus menjamah, touching down sampai apa yang terjadi di TPS, terus ke atas, semua proses penghitungan suara, misalnya. Semua proses manajemen dalam Pemilihan Umum 2009 ini. Saya menggarisbawahi, ada isu Pemilu bakal curang, mari kita jawab dengan cara menjalankan semua upaya untuk meniadakan kecurangan sekecil apapun di seluruh wilayah Indonesia. Itulah mengapa saya hari ini, H-1 berbicara dengan Saudara semua.

 

Saudara-saudara,

 

Isu yang kedua adalah kalau ada kecurangan, lawan. Begitu isunya. Ada muncul dari inteligen yang saya dapatkan, saya ikuti media massa cetak, elektronik, suara-suara di warung kopi, katanya akan ada chaos ini, ada kekerasan karena Pemilu curang. Jadi sudah ada asumsi Pemilu curang, lantas sebagai tindakan balasannya disebut-sebut untuk melakukan kegiatan-kegiatan fisik, tindakan-tindakan anarkis, barangkali menganggap jalan itulah yang mesti ditempuh. Lagi-lagi saya mengajak karena kita ingin betul tidak ada penyimpangan dan kecurangan apapun, kita cegah semua perilaku dan tindakan yang mengarah kepada situasi anarkis, gangguan keamanan ataupun kerusuhan-kerusuhan yang meluas. Kita cegah, kita cegah, dan kita cegah.

 

Saudara-saudara,

 

Belum lama, hanya 11 tahun yang lalu keadaan keamanan di negeri kita buruk. Ada peristiwa besar pada Mei 1998 yang mencoreng citra kita, dampaknya luas. Bertahun-tahun kita perbaiki. Kita juga, Saudara semua, melakukan tugas besar 10 tahun terakhir ini, tahun-tahun terakhir ini, untuk memelihara keamanan dan stabilitas di tanah air. Saya dan Pak Jusuf Kalla salah satu pelaku bersama-sama Saudara, betapa kita harus meningkatkan keamanan dalam negeri kita, memelihara stabilitas kita, menjaga ketertiban masyarakat dan semuanya. Haruskah apa yang kita lakukan sejauh ini dirusak oleh mereka-mereka yang tidak bertanggung jawab, yang tidak follow the rules, sehingga melakukan cara-cara yang tidak baik. Ini bisa menimbulkan kemunduran dalam demokrasi kita, setback, dalam politik yang kita jalankan di Indonesia.

 

Kita harus menjalankan amanah undang-undang dan semua peraturan yang berlaku. Kalau ada yang ingin menyampaikan protes, pengaduan, keberatan, dan sebagainya, ada salurannya, saluran hukum sesuai dengan rule of law, yang semua lembaga sudah siap untuk memprosesnya. Itulah cara-cara yang demokratis, cara-cara yang bertumpu pada pranata hukum, yang boleh saya katakan, civilized.

 

Saudara, kemarin, di ruangan ini, di Istana Negara ini, saya menerima, bersama-sama pimpinan DPR, Mahkamah Agung dan lembaga yang lain, laporan kesiapan dari KPU, yang kesimpulannya KPU sudah siap. Yang kesimpulannya pula lembaga-lembaga seperti kepolisian, kejaksaan, Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, Bawaslu dengan jajarannya, juga sudah siap untuk mengemban tugas-tugas, termasuk manakala ada perkara yang muncul akibat protes, keberatan dan hal-hal yang sejenis. Dengan demikian, sistem berfungsi, lembaga-lembaga yang berkompeten sesuai dengan amanah undang-undang juga sudah siap. Tidak ada alasan apapun seolah-olah tidak ada cara yang tepat untuk menangani kalau ada protes dan keberatan dari para peserta Pemilu.

 

Kemarin juga, setelah saya bersama pejabat negara yang lain menerima penjelasan kesiapan dari KPU, kami, jajaran pemerintah, saya didampingi Wapres, menerima kesiapan pengamanan Pemilu dari jajaran Polhukam yang tentunya yang di depan adalah Kepolisian, dibantu oleh TNI dan di-supply oleh inteligen dari lembaga-lembaga inteligen. Nah, sekarang, pada forum yang baik ini, meskipun saya sudah dilapori oleh Mendagri bahwa Saudara semuanya sudah siap. Saya ingin mendengar, barangkali tidak perlu semua karena sudah melaksanakan pertemuan panjang lebar, mendalam, substantif dengan Mendagri. Saya ingin perwakilan dari Saudara, Gubernur-gubernur yang telah ditetapkan tadi untuk mewakili saja mulai dari Sumatera, katakanlah Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, silakan sesuai dengan urutan yang telah dipersiapkan oleh Mendagri. Saudara, silakan menyampaikan kesiapan dan kemudian karena kami di sini lengkap, kami akan merespon nanti dan memberikan direction langsung kepada Saudara-saudara. Demikian pengantar saya, dan saya persilakan sekarang sesuai dengan mekanisme yang ada Saudara-saudara yang akan menyampaikan laporan kesiapan masing-masing. Saya persilakan.

 

Gubernur Sumatera Barat:

 

Assalamualaikum, Wr, Wb

 

Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden yang kami muliakan, Bapak dan Ibu, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Panglima TNI, Kapolri dan Jaksa Agung, Kepala BIN yang kami hormati, sebelum kami melaporkan tentang kesiapan penyelenggaraan Pemilu, insya Allah besok akan kita mulai, ingin saya melaporkan terlebih dahulu Bapak Presiden bahwa yang hadir bersama kami pada hari ini di sebelah kanan saya Pak Kapolda Sumatera Barat dan seluruh unsur Musyawarah Pimpinan Daerah, kemudian para pejabat utama dari Polda Sumatera Barat, Ketua KPU, Ketua Panwaslu, para Bupati, Walikota, se-Sumatera Barat dan Kapolres se-Sumatera Barat, demikian yang hadir bersama kami Bapak Presiden, dalam memberikan laporan ini. Selanjutnya izinkan saya melaporkan persiapan penyelenggaraan Pemilu 2009 besok sebagai berikut. Yang pertama situasi keamanan, dan ketentraman serta ketertiban di Sumatera Barat.

 

Tanggal 9 Maret yang lalu, kami bersama seluruh pimpinan partai politik dan calon-calon anggota DPD telah menyepakati Pemilu yang damai dan berkualitas di Sumatera Barat. Alhamdulillah sampai hari ini, sehari sebelum pencontrengan dilakukan, situasi keamanan, ketentraman dan ketertiban di Sumatera Barat dalam keadaan baik dan insya Allah tidak ada hal-hal yang kami perkirakan dapat menggangu penyelenggaraan Pemilu tanggal 9 besok. Kemarin, kami sudah bersama-sama dengan Muspida, Kapolda Sumatera Barat telah menggelar pasukan ke seluruh Kabupaten Kota di Sumatera Barat dan bersamaan dengan hal itu kami juga melakukan peninjauan ke titik-titik tempat penyelenggaraan Pemilu, baik TPS maupun PPS dan PPK. Alhamdulillah, semua kebutuhan logistik untuk penyelenggaraan Pemilu besok sudah tersalur sampai ke TPS-TPS. Bahkan kami juga sudah mengecek kotak-kotak semua sudah dilap, kemudian sudah ditutup lobang-lobang untuk masuk kartu tersebut dan diumumkan daftar-daftar calon pemilih di TPS-TPS 9 titik yang kami cek kemarin di 5 Kabupaten Kota. Hari ini diwakili Dewan Pimpinan Gubenur juga dilakukan pengecekan ke daerah-daerah lain. Yang kedua, ingin kami laporkan bahwa dari Panwaslu, belum ada sampai hari ini, diminta kepada KPU untuk ditindaklanjuti hal-hal sebagai temuan-temuan atau pelanggaran-pelanggaran Pemilu yang perlu ditindaklanjuti oleh KPU. Karena itu, tidak ada kasus yang berarti yang terjadi di Sumatera Barat. Demikian, mudah-mudahan bisa mengindikasikan bahwa Pemilu besok insya Allah di Sumatera Barat bisa berjalan dengan baik dan lancar. Daftar Pemilih Tetap itu sudah kami finalkan, berjumlah 3.155.148 orang dengan 13.405 PPS, dengan 2.101 TPS dan 66 PPK. Satuan polisi yang sudah disiapkan berjumlah 6.512 dengan Linmas sebanyak 34.064 personil, yang didukung juga oleh TNI sejumlah 840 personil. Kami kira itu hal-hal penting yang dapat kami laporkan pada kesempatan ini kepada Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden, selanjutnya mohon petunjuk dan arahan Bapak. Terima kasih, Assalamualaikum, Wr, Wb.

 

Gubenur  DKI Jakarta:

 

Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia yang kami hormati, kami laporkan bahwa seluruh jajaran Pemerintah Daerah, Polda Metro Jaya, dan satuan-satuan TNI serta seluruh instansi pemerintah yang bertugas di Daerah Khusus Ibukota Jakarta siap mengawal dan mendukung pelaksanaan Pemilihan Umum tanggal 9 April tahun 2009 esok hari. Dari 8.489.910 penduduk Jakarta yang teregisterasi, 7.026.772 tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap. Untuk kelengkapan pengamanan TPS, petugas Satpol PP dan Hansip Linmas sejumlah 33.960 orang telah diserahkan kepada Kapolda Metro Jaya pada tanggal 2 April yang lalu. Seluruh kegiatan sosialisasi pelatihan petugas telah dilaksanakan, ketersediaan dukungan logistik dan kelengkapan kebutuhan Pemilu sudah didistribusikan 100 persen, dan dipastikan keseluruhannya hari ini siap di TPS-TPS yang jumlahnya 16.982. Kami, jajaran Muspida di Provinsi DKI Jakarta, siap menyukseskan penyelenggaraan Pemilu tahun 2009 dan siap mendapatkan arahan dari Bapak Presiden. Selanjutnya saya mohon Kapolda Metro Jaya melaporkan hal yang berkaitan dengan tugasnya.

 

Kapolda Metro Jaya:

 

Bapak Presiden yang kami hormati, kami laporkan situasi dan kesiapan pengamanan di ibukota negara, Jakarta Raya. Selama pelaksanaan kampanye, dengan penggelaran kekuatan yang memadai, Jakarta Zero Accident, terjadi 20 kasus namun semuanya dapat tertangani sesuai dengan sistem yang sudah berjalan dan tergelar. Menghadapi pungut suara, untuk mengamankan sebanyak 38.723 TPS yang berada di DKI dan sebagian Provinsi Banten, dan sebagian Provinsi Jawa Barat, Polda Metro telah mendorong kekuatan inset di TPS sebanyak 16.732 ditambah kekuatan dari TNI sebanyak satu satuan setingkat batalion berkedudukan di Mapolda, 10 satuan setingkat kompi berkedudukan di Polres-Polres, dan 1 satuan setingkat pleton berkedudukan di Kepulauan Seribu dan 2 satuan setingkat batalion berkedudukan cadangan berada di MAKO masing-masing. Kemudian, untuk menghadapi contingency plan di ibukota Jakarta Raya, kami telah menyiapkan contingency plan tersebut dengan mempersiapkan 35.748 personil yang saat ini sudah inset di tempat-tempat yang telah ditetapkan. Demikian, Bapak Presiden, laporan keamanan ibukota. Terima kasih.

 

Gubernur Jawa Tengah:

 

 

Terima kasih. Yang saya hormati Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Wakil Presiden, saya Gubenur Jawa Tengah ingin melaporkan kesiapan sebagai berikut. Yang pertama-tama, petunjuk Bapak Presiden jelas dapat kami terima sehingga bisa kami kembangkan dalam rangka mempedomani terselenggaranya Pemilu yang akan datang. Yang kedua yang berkaitan dengan Pemilu, telah kami ambil langkah-langkah secara maksimal meliputi terselenggaranya kampanye sosialisasi distribusi logistik, Daftar Pemilih Tetap, kelembagaan Pemilu serta sistem pengamanan atau dukungan pengamanan, kesemuanya terselenggaranya dengan baik dan rekan-rekan pengamanan sekarang telah masuk pada posisi masing-masing, sampai hari ini, khususnya TPS menyelenggarakan kesiapan-kesiapan yang terakhir. Mudah-mudahan pada saatnya hari ini nanti, selesai dengan baik. Khususnya tentang DPT, bepedoman pada Perpu No.1 2009, sehingga jumlah pemilih Provinsi Jawa Tengah 26.190.629, jumlah TPS 88.876. Khusus tentang DPT ini, kami berharap tidak dikembangkan kepada hal yang tidak baik. Kalau lah nanti pada saat pencoblosan ada saudara kita yang tidak hadir karena sakit, meninggal dunia dan lain lain, masing-masing anggota KPPS, saksi dan Panwas sudah memegang DPT, sehingga itu bisa diselesaikan dengan baik. Demikian Bapak Presiden yang kami laporkan, secara keseluruhan kami siap menyelenggarakan Pemilu Legislatif 2009.

 

Gubernur Kalimantan Selatan:

 

Assalamualaikum, Wr, Wb,

 

Yang kami hormati Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden, secara singkat kami ingin menyampaikan kesiapan Kalimantan Selatan dalam rangka penyelenggaraan Pemilu Tahun 2009 ini. Pertama, distribusi logistik Pemilu ini sudah berjalan 100%, kemudian surat suara yang rusak ini juga sudah diadakan penggantian, sehingga untuk logistik sudah dapat kita katakan 100% sudah siap. Kemudian Daftar Pemilih Tetap, ini semula berjumlah 2.461.068 orang, ini setelah diadakan verifikasi, ini menjadi 2.478.976 orang. Jadi ada penambahan dan juga ada pengurangan sesuai dengan hasil verifikasi. Kemudian menyangkut pelaksanaan kampanye Pemilu, ini alhamdulillah di Kalimantan Selatan juga berjalan dengan lancar, aman dan dari pelanggaran yang terjadi ini hanya dua kasus yang disampaikan ke pengadilan, yaitu yang pertama menyangkut kampanye di luar jadwal. Alhamdulillah, ini diproses melalui pengadilan dan ternyata divonis bebas. Nah, kemudian yang kedua, menyangkut ijazah palsu. Ini terbukti di pengadilan namun yang bersangkutan sekarang naik banding. Kemudian menyangkut dukungan dalam rangka kelancaran sesuai dengan Perpres No.4 Tahun 2009 telah dibentuk Tim Koordinasi dukungan kelancaran penyelenggaraan Pemilu sehingga tim ini, tim koordinasi ini juga melaksanakan kegiatan untuk sosialisasi-sosialisasi dalam rangka penjelasan informasi kepada masyarakat secara menyeluruh.

 

Kemudian, hal-hal lain yang ingin kami sampaikan, pertama adalah kesiapan dari TNI Polri di Kalimantan Selatan ini siap mengamankan pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu 2009, kemudian juga siap membantu pengiriman pengembalian logistik Pemilu. Kemudian juga Gubernur Kalimantan Selatan membuat surat kepada para Bupati, Walikota se-Kalimantan Selatan yaitu untuk menambah rasa aman dalam penyelenggaraan Pemilu, pertama itu agar melakukan pemberdayaan Barisan Pemadam Kebakaran. Kemudian, juga kepada Bupati, Walikota, diminta untuk men-support sepenuhnya pengamanan logistik Pemilu, baik di KPU Kabupaten Kota, Kecamatan, Desa dan TPS. Kemudian juga, kami meminta kepada jajaran PLN agar selama Pemilu tidak dilakukan pemadaman terhadap suksesnya penyelenggaraan Pemilu sehingga supply listrik, kami berharap dapat berlangsung dengan baik dan bisa memenuhi aspirasi dari masyarakat kita sehingga tidak ada pemadaman listrik. Itu yang kami harapkan. Kemudian selanjutnya, kondisi politik di Kalimantan Selatan dapat kami laporkan dalam keadaan aman, kondusif, sehingga menjelang pelaksanaan pemungutan suara tanggal 9 April yang insya Allah besok akan kita selenggarakan ini. Demikian laporan kami, Pak secara singkat.

 

 Terima kasih,

 

 Wassalamualaikum, Wr, Wb.  

 

 

Gubernur Papua:

 

Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, selamat siang. Perkenankan kami melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa yang hadir Muspida, Wakil Gubernur Papua Barat, Kapolda, KPUD Provinsi Papua, Panwaslu Provinsi Papua dan KPUD Provinsi Papua Barat. Kami laporkan kepada Bapak Presiden bahwa pelaksanaan Pemilu semua tahapan sampai dengan terakhir sosialisasi tata cara pemungutan suara dan kampanye berlangsung dalam suasana yang aman, tertib, dan lancar. Ada insiden kecil yang tidak berarti dan semuanya dapat diatasi. Khusus mengenai distribusi logistik, kami dengan posko-posko yang melakukan pemantauan setiap jam dan bekerja 24 jam, sampai dengan tadi pagi, perkenankan saya laporkan untuk 341 distrik sudah tersalur lebih dari 90 persen, untuk kampung atau desa 3.397 kampung sudah tersalur lebih dari 90 persen, untuk TPS dan PPS 6.748 TPS, sudah tersalur 92 persen. Ini pemantauan sampai tadi malam. Sampai dengan detik-detik ini, seluruh kekuatan TNI Polri, kekuatan armada sipil, kita mempunyai 340 lapangan terbang dan semua titik yang harus diterbangkan termasuk semua helikopter TNI, helikopter Dell, Puma, dan EMI 17, masih bekerja sampai detik ini. Oleh karena itu, sisa dari dorongan logistik ini akan kami laporkan hasil terakhir pada jam 18.00 WIT.

 

Suasana di lapangan yang begitu berat dan cuaca yang tidak bersahabat membuat kami bekerja keras untuk menyalurkan ini, insya Allah, 100 persen bisa tersalur. Ketika terjadi kemungkinan terburuk, tidak tersalur, maka pemungutan suara khusus untuk TPS yang belum mungkin akan tetap kami laksanakan pada tanggal 10 dan pada tanggal 11, dengan catatan bahwa penghitungan suara tetap on schedule pada tingkat Kecamatan dan tingkat Kabupaten

 

Dengan begitu kami akan berusaha bekerja keras untuk tetap mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan oleh KPU. Pada kesempatan ini perkenankan juga kami laporkan kepada Bapak Presiden bahwa kesiapan dari KPUD dan segenap jajarannya, Panwas dengan segenap jajarannya sampai pada tingkat TPS siap untuk melaksanakan Pemilihan Umum pada besok pagi di semua TPS seluruh pelosok tanah Papua, kecuali kemungkinan TPS yang belum mungkin untuk besok pagi. Dari sisi keamanan dan ketertiban, perkenankan kami melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa tidak terjadi insiden yang berarti. Semuanya berjalan dengan baik. Pada kesempatan ini, perkenankan kami melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa kondisi umum politik di tanah Papua dalam keadaan kondusif dan seluruh rakyat siap untuk melaksanakan Pemilihan Umum esok pagi. Kami semua mendukung sepenuhnya, Pemerintah Daerah, Polda, Kodam dengan segenap kekuatan TNI, terus bekerja keras untuk memberi dukungan sepenuhnya kepada KPU Provinsi dan Kabupaten-kabupaten dengan catatan kami tidak mengintervensi kewenangan KPU itu sendiri. Demikian laporan singkat dari kami dan selanjutnya kami mohon petunjuk dari Bapak Presiden Republik Indonesia.  Terima kasih.

 

Gubernur Bali:

 

Terima kasih.

 

Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia,

 

Yang kami hormati Bapak Wakil Presiden, segenap anggota Kabinet Indonesia Bersatu serta seluruh hadirin yang berbahagia.

 

Om swasti astu.

 

Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.

 

Kami yang berada di ruang teleconference Polda Bali saat ini terdiri dari segenap anggota Muspida dan pejabat utama baik dari pemerintah provinsi maupun dari Polda dan dari Kodam 9 Udayana. Bapak Presiden, dapat kami laporkan dalam rangka penyelenggaran Pemilu Legislatif tanggal 9 besok, maka untuk memenuhi sasaran penyelenggaraan Pemilu yang baik, maka seluruh personil administrasi dan logistik yang berkenaan dengan pelaksanaan Pemilu besok telah dapat dipenuhi seluruhnya baik dari segi personil, administrasi dan logistik, dan seluruh TPS yang ada di Bali yang berjumlah 8.166 TPS, seluruhnya telah siap untuk menyelenggarakan Pemilu Legislatif esok hari.

 

Dari aspek kondisi sosial politik masyarakat, dalam rangka penyelenggaraan Pemilu yang jujur, adil dan demokratis, suasana saat ini di Bali sangat kondusif. Seluruh masyarakat sangat bersemangat untuk menghadapi Pemilu esok hari sehingga dengan demikian diharapkan dengan semangat menyame braye di Bali, maka seluruh penyelenggaraan Pemilu akan dilaksanakan dengan jujur, adil dan demokratis.

 

Dari aspek keamanan, tadi malam seluruh TPS telah mulai diawasi oleh personil Polri ditambah Linmas dan kami juga sudah mendapat bantuan perkuatan dari TNI sebanyak 880 orang personil TNI. Esok hari di Bali juga adalah bertepatan dengan hari raya keagamaan. Ada beberapa upacara besar di Pura Besakih yang namanya Bhatara Turun Kabeh, kemudian di Pura Batur, kemudian di Nusa Penida dan juga di Pulau Menjangan. Oleh karena itu dengan semangat melaksanakan Dharma Negara dan Dharma Agama, mudah-mudahan seluruh pelaksanaan esok hari dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar. Kepada masyarakat Bali, dihimbau untuk menggunakan pakaian adat esok hari dalam menuju tempat-tempat pemungutan suara. Tidak ada masalah yang serius sampai saat ini. Ada beberapa kertas suara yang basah karena sewaktu distribusi kemarin turun hujan lebat, tetapi saat ini semua sudah dapat diganti sehingga tidak ada masalah dari aspek surat suara. Saya kira demikian Bapak Presiden dan segenap hadirin yang dapat kami laporkan dari Bali. So far, so good! Terima kasih.

 

Gubernur Sulawesi Selatan:

 

Bismillahirahmanirahiiim,

 

Assalamualaikum, Wr, Wb.

 

Selamat pagi, salam sejahtera.

Bapak Presiden yang kami banggakan, kami cintai,

 

Bapak Wakil Presiden yang kami banggakan, kami cintai,

 

Seluruh pejabat tingkat nasional yang kami muliakan,

 

Sebelum kami melaporkan 5 poin, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, kami ingin menyampaikan rasa gembira kami melihat Bapak Presiden tersenyum-senyum pagi hari ini. Kami sangat senang melihat itu, Pak. Bahkan, kalau boleh saya katakan secara jujur, hati nurani saya, lilahi ta'aala, senang banget melihat Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden berbisik-bisik. Apa yang dibisik-bisikan itu? Ingin saya katakan bahwa secara umum Sulawesi Selatan insya Allah, senyum Bapak Presiden akan kami jaga dengan baik di sini, insya Allah bahkan tidak akan kami biarkan kecurangan terjadi, insya Allah. Seperti itulah tekad kami. Kami mau menjadi penyelenggara Pemilu terbaik di Indonesia, insya Allah seperti itu. Oleh karena itu, Bapak Presiden, ada 5 hal yang paling penting kami laporkan. Yang pertama, secara kelembagaan, secara terstruktur, seluruh perangkat pelaksana Pemilu di 24 Kabupaten/Kota, yang terdiri atas 15.623 TPS telah siap sepenuhnya untuk menyelenggarakan Pemilu besok.

 

Yang kedua, seluruh personil KPU, Panwas, seluruh personil polisi, hansip dan aparat-aparat TNI dan Kepolisian baik terbuka maupun tertutup sesuai dengan fungsi dan peranannya, bahkan Muspida Provinsi, Muspida Kabupaten, Muspika Kecamatan, turun sepenuhnya membantu KPU dalam tahap-tahap tentu saja tidak mencampuri teknis penyelenggaraan. Kami sangat yakin dengan sistem yang kami lakukan, di mana seluruh Muspida Provinsi dibagi habis tanggung jawabnya, seluruh Muspida Kabupaten terbagi habis tanggung jawabnya untuk memonitor seluruh Muspida Kecamatan, terbagi habis memonitor semua proses-proses dan tahapan Pemilu dapat kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Tentu saja, di dalam rangkaian ini, KPU dan Panwas akan berfungsi maksimal dan kami semua mem-back up nya dengan baik.

 

Yang ketiga, kami ingin sampaikan bahwa seperti yang dilaporkan oleh seluruh provinsi lain, logistik dan prasarana-prasarana pendukung, semua dalam posisi sekarang ini. 100 persen logistik baik pada daerah-daerah pegunungan dan pulau sudah dalam jangkauan. Ini tidak terlepas dari dukungan sepenuhnya dari teman-teman TNI dan Kepolisian juga yang bersama-sama KPU dan Panwas terus melakukan upaya-upaya maksimal sehingga segala logistik yang dibutuhkan sekarang ini, hari ini, sudah berada dalam posisi 100 persen.

 

Yang keempat, hal-hal yang sensitif, hal-hal yang berkaitan dengan DPT misalnya, hal-hal yang berkaitan dengan Kamtibmas, kemungkinan-kemungkinan kerawanan yang mungkin terjadi, seluruh Muspika, seluruh Muspida, KPU, telah menyatu bersama dan membicarakannya bersama untuk mengantisipasi agar tidak terjadi. Sekali lagi dengan konteks itu kami yakin bahwa kecurangan insya Allah tidak akan bisa kita biarkan terjadi begitu saja dan insya Allah semua ini tidak lain karena kita telah bicarakan bertahap. Di tingkat provinsi sudah dibicarakan, di tingkat kabupaten sudah dibicarakan, seluruh kelurahan, desa, perangkat-perangkat pemerintahan dan aparat-aparat, ada pertemuan Tripika, ada pertemuan Muspika, ada pertemuan 3-4 jalur kalau istilah Orde Baru, kita coba lakukan untuk menyatukan persepsi bersama. Saya sengaja kemukakan ini untuk memberi jaminan insya Allah, kalau semua dengan rahmat Tuhan ini bisa terjadi, penyelenggaraan ini bisa berlangsung sesuai dengan harapan. Tentu, pesta pasti saja ada kekuarangannya, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, tapi kami berharap semua persoalan yang ada di tingkat desa harus diselesaikan di tingkat desa, persoalan yang harusnya di tingkat kecamatan, cukup sampai kecamatan, tidak perlu harus ribut-ribut nasional terjadi. Kenapa ini kami kemukakan? Seperti kemarin ada 2 media televisi yang mengungkapkan bahwa ada terjadi pengunduran diri TPS di Kabupaten Luwuk. Setelah kami cek, seluruh Muspida, Bapak Panglima, Bapak Kapolda cek ke bawah  dengan jajaran, saya cek dengan para Bupati, ternyata itu tidak ada sama sekali terjadi. Hal-hal seperti inilah yang kami harapkan, Bapak. Beri kami kepercayaan untuk menyelesaikan secara berjenjang dan bertingkat bersama KPU dan Panwas yang ada.

 

Yang kelima, Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden, tentu saja suasana dan kondisi umum aman. Masyarakat sudah siap masuk pada hari H dengan baik. Kondisi sepenuhnya dalam kendali yang maksimal oleh kami dan saya yakin kekompakan Muspida menjadi sangat-sangat menentukan, kekompakan Muspida Provinsi dan Kabupaten sangat menentukan dan ini semua  sudah berjalan dengan baik, ditambah dengan hadirnya insya Allah partai-partai dan para tokoh-tokoh, ulama-ulama, yang akan membantu kami di dalam mencoba melakukan upaya-upaya maksimal sehingga optimalisasi dari partisipasi masyarakat untuk datang melakukan pemilihan yang wajib pilih sesuai dengan ketentuan dan peraturan undang-undang yang ada mampu kami lakukan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ini tekad kami, tentu. Saya ingin menyampaikan juga Bapak Presiden dan Wakil Presiden bahwa hal yang sama juga dialami oleh Pak Gubernur Sulawesi Barat. Kalau tidak keberatan bolehkah Gubernur Sulawesi Barat dan Kapolda yang hebat, Panglima kami, bicara satu menit bertiga, Bapak Presiden.

 

Gubernur Sulawesi Barat:

 

Terima kasih.

 

Bapak Presiden yang kami hormati,

 

Bapak Wakil Presiden yang kami hormati,

 

Kami baru saja tiba Pak, dari Mamuju, 10 jam perjalanan darat untuk melihat muka Bapak Presiden dan Wakil Presiden di televisi pada pagi hari ini. Kami ingin melaporkan bahwa apa yang dilaporkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan sama dengan di Sulawesi Barat. Persiapan logistik Pemilu, semua sudah sampai ke TPS-TPS hari ini, dan juga pengamanan atas koordinasi Bapak Kapolda dan Pangdam Wirabuana semua sudah berjalan dengan baik sehingga insya Allah masyarakat Sulawesi Barat besok tanggal 9 April sudah siap untuk melaksanakan Pemilu dengan baik, aman dan jujur, insya Allah. Terima kasih, Bapak Presiden. Seluruh personil polisi sekarang ini sudah berada dalam pos nya, Pak.

 

 

Kapolda Sulawesi Selatan:

 

Terima kasih, Bapak Presiden. Barangkali yang perlu saya laporkan kepada Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden bahwa terakhir saya mendapat laporan dari anggota saya yang terjauh, di Pulau Kalmas di Kecamatan Kalmas. Kecamatan ini, kalau kita dari Pangkep, itu memerlukan waktu 38 jam. Untuk itu saya geser H-9 Pak, saya geser. Dan terakhir, tadi saya dapat laporan dari Kapolres baru sudah sampai. Segenap kekuatan Polri yang ada di TPS dan saya pastikan kawan-kawan saya di TPS sudah siap dan Bapak Panglima Kodam juga memberikan jaminan perkuatan kepada saya sebanyak 500 orang yang sewaktu-waktu dapat saya gerakkan. Barangkali demikian, Bapak Presiden, Bapak Wapres yang dapat saya laporkan. Mohon doa, mudah-mudahan segalanya dapat kami laksanakan dengan baik tanpa terjadi sesuatu yang tidak kami inginkan. Demikian Bapak Presiden, Terima kasih.

 

Panglima Komando Wirabuana:

 

Jajaran TNI Kodam 7 Wirabuana, siap untuk mendukung atau mem-back up Kepolisian dalam mengamankan jalannya Pemilu besok pagi. Terima kasih, Bapak Presiden.

 

KPU Sulawesi Selatan:

 

Bapak Presiden yang kami hormati,

 

Alhamdulillah, berkat kerja sama dengan seluruh pemerintah provinsi dan seluruh jajaran keamanan di Sulawesi Selatan, seluruh anggota KPU dan seluruh jajarannya sampai di tingkat TPS telah siap untuk melaksanakan Pemilu tanggal 9 April 2009 besok. Kita bersama berdoa mudah-mudahan berjalan dengan baik. Terima kasih.

 

Presiden RI:

 

Para Gubernur dan para Pejabat yang bertugas di daerah yang saya cintai,

 

Dengan mendengarkan laporan kesiapan Saudara, kita ambil contoh dari beberapa provinsi tadi, saya bisa menyimpulkan bahwa Saudara semua telah siap untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilu Legislatif ini. Negara kita ini memiliki geografi yang unik dan khas. Banyak sekali pulaunya, banyak daerah-daerah pedalaman, bukit yang tidak mudah dijangkau, belum cuaca yang berubah-ubah dengan cepat. Oleh karena itu bagi saya, apabila ada hambatan di dalam distribusi kotak suara, misalnya, itu bisa terjadi dan sudah saya dengar tadi, upaya Saudara untuk sejauh mungkin memenuhi jadwal waktu yang ada. Oleh karena itu, tidaklah perlu risau kalau ada 1-2 masalah teknis yang terjadi karena memang faktor alam yang tidak bisa dielakkan. Pandai-pandai berkomunikasi dengan pers dan media, bahwa itu bisa terjadi, yang penting Saudara dengan cepat dan tepat sebagaimana saya katakan tadi berusaha untuk mengatasinya. Saya juga menilai jajaran KPUD, jajaran Panwaslu, selama ini menjalankan tugas dengan baik. Peliharalah sinergi, sinkronisasi dan koordinasi dengan semua pejabat dan instansi yang di daerah, tanpa, saya setuju, mencampuri kewenangan masing-masing. Semua mesti punya tekad dan semangat untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilu ini.

 

Saudara-saudara,

 

Saya tidak ingin mengambil terlalu banyak waktu Saudara karena kita semua harus segera melanjutkan tugas dan tugas Saudara lebih komplek karena makin ke depan, seorang pejabat tentu akan makin sering hadir secara langsung bersentuhan dengan masyarakat luas, melakukan pengecekan-pengecekan secara fisik. Oleh karena itu Saudara tentu memerlukan waktu yang lebih banyak lagi untuk melaksanakan tugas-tugas itu. Arahan dan instruksi saya adalah yang pertama, saya minta semua mengambil tanggung jawab penuh, Saudara semua. Kepemimpinan Saudara sangat-sangat penting untuk menyukseskan Pemilu ini, mengatasi keadaan manakala ada permasalahan terjadi, menjamin semua sasaran yang telah disebutkan tadi betul-betul bisa dicapai. Jadi, saya garis bawahi tanggung jawab dan kepemimpinan Saudara. Saya percaya penuh kepada Saudara. Penuh, karena kita punya semangat, tekad, etika, moralitas, tanggung jawab untuk betul-betul menyukseskan Pemilu ini. Dengan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan yang lain.

 

Yang kedua, pada saat-saat yang kritikal, manakala ada persoalan di lapangan, misalnya, yang boleh jadi pada saat penghitungan suara, pengumuman hasil Pemilu, yang oleh banyak pihak dianggap sebagai saat-saat yang rawan, saya berharap Saudara semua, para Gubernur utamanya, betul-betul memantau, ikut mengawasi sesuai dengan cara pengawasan yang tepat sehingga semuanya berjalan dengan baik. Ini penting, kehadiran pemimpin, kehadiran semua untuk memastikan bahwa kalau ada sesuatu pada saat yang critical itu bisa diatasi dengan baik.

 

Yang ketiga, saya menggarisbawahi dan ini menjadi tugas kita untuk meyakinkan seluruh rakyat Indonesia, tidak ada pikiran, tidak ada niat, apalagi perbuatan dari kita semua, jajaran pemerintah, pusat maupun daerah untuk katakanlah membikin Pemilu ini ada kecurangan- kecurangan. Marilah kita jadikan semua ini sebagai kehormatan kita, Saudara-saudara, kehormatan sejarah yang mesti sama-sama kita ukir. Pemerintahan ini pemerintahan kita bersama, sehingga kalau kita ingin mencatat prestasi sejarah, kita bisa membantu penyelenggara KPU untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, mari kita sama-sama menyukseskan semuanya ini dengan penuh kehormatan dan tanggung jawab yang tinggi.

 

Yang keempat, saya tekankan sekali lagi, apa yang telah kita raih terutama dari aspek keamanan dan ketertiban penyelenggaraan Pemilu ini terus dapat kita pertahankan. Cegah, cegah dan cegah kemungkinan gangguan keamanan, tanggulangi secepat-cepatnya manakala itu terjadi dan lakukan semua itu sesuai dengan ketentuan undang-undang dan hukum yang berlaku. Semua harus merujuk kepada ketentuan undang-undang dan hukum yang berlaku. Tidak ada toleransi kepada mereka yang melakukan tindakan anarkis, kerusuhan, dan gangguan keamanan yang lain. Pastikan itu.

 

Yang terakhir, mari kita berdoa bersama-sama kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhanahu wa ta'aala, semoga Pemilihan Umum Tahun 2009 ini dapat berlangsung dengan baik dan kita dapat menjalankan tugas bersama dengan baik pula. Itulah doa dan harapan kita, sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas semua yang telah dilakukan hingga hari ini, lanjutkan tugas Saudara, selamat bertugas, Tuhan beserta kita.

 

Wassalamualaikum, Wr, Wb.     

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan    

Sekretariat Negara