Dalam siaran pers yang
disampaikan Kementerian Luar Negeri melalui Juru Bicaranya, Arrmanatha
Nasir, Kamis (30/7) sore, menyebutkan bahwa kunjungan Presiden ErdoÄŸan
merupakan kunjungannya yang keempat kalinya ke Indonesia, dan yang
pertama dalam kapasitas sebagai Presiden Turki. Kunjungan sebelumnya
dilakukan dalam kapasitas sebagai Perdana Menteri Turki.
Menurut Arrmanatha, tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mempererat kerjasama kedua negara di berbagai bidang khususnya kerjasama ekonomi. “Kunjungan ini juga dilakukan saat Indonesia dan Turki merayakan 65 tahun hubungan kerjasamanya,†ujarnya.
Mengenai materi yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, Arrmanatha mengatakan, kedua Kepala Negara akan membahas sejumlah bidang prioritas seperti kerjasama ekonomi, pendidikan dan industri pertahanan.
Selain itu, Presiden Jokowi dan Presiden ErdoÄŸan juga akan bertukar pikiran mengenai kepentingan kedua negara dalam menghadapi dinamika isu global, seperti pemberantasan terorisme, situasi Timur Tengah, dan penanganan irregular movement of people.
Selain bertemu dengan Presiden Jokowi, Presiden ErdoÄŸan juga dijadwalkan menyampaikan public lecture di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), serta mengunjungi Masjid Istiqlal dan Museum Nasional.
Turki merupakan salah satu negara mitra terdekat Indonesia. Kedua negara telah menandatangani Deklarasi Bersama “Indonesia-Turkey: Towards an Enhanced Partnership in a new World Setting†oleh Presiden RI dan Presiden Turki pada tanggal 5 April 2011 silam di Jakarta.
Di bidang perdagangan, Turki merupakan negara mitra dagang Indonesia ke-7 di kawasan Eropa dengan total perdagangan tahun 2014 mencapai 2,47 miliar dollar AS dengan surplus bagi Indonesia senilai 415 juta dollar AS. Adapun ekspor utama Indonesia ke Turki adalah karet alam, serta sintetis, minyak sawit dan tekstil
Sementara di bidang investasi, total nilai investasi Turki di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 64,1 juta dollar dalam 29 proyek, meningkat signfifikan dari 11,7 Juta di tahun 2013 di 22 proyek. Di bidang pariwisata, pada tahun 2014 sebanyak 6 ribu wisatawan Turki berkunjung ke Indonesia. (Humas Kemensetneg)
Menurut Arrmanatha, tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mempererat kerjasama kedua negara di berbagai bidang khususnya kerjasama ekonomi. “Kunjungan ini juga dilakukan saat Indonesia dan Turki merayakan 65 tahun hubungan kerjasamanya,†ujarnya.
Mengenai materi yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, Arrmanatha mengatakan, kedua Kepala Negara akan membahas sejumlah bidang prioritas seperti kerjasama ekonomi, pendidikan dan industri pertahanan.
Selain itu, Presiden Jokowi dan Presiden ErdoÄŸan juga akan bertukar pikiran mengenai kepentingan kedua negara dalam menghadapi dinamika isu global, seperti pemberantasan terorisme, situasi Timur Tengah, dan penanganan irregular movement of people.
Selain bertemu dengan Presiden Jokowi, Presiden ErdoÄŸan juga dijadwalkan menyampaikan public lecture di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), serta mengunjungi Masjid Istiqlal dan Museum Nasional.
Turki merupakan salah satu negara mitra terdekat Indonesia. Kedua negara telah menandatangani Deklarasi Bersama “Indonesia-Turkey: Towards an Enhanced Partnership in a new World Setting†oleh Presiden RI dan Presiden Turki pada tanggal 5 April 2011 silam di Jakarta.
Di bidang perdagangan, Turki merupakan negara mitra dagang Indonesia ke-7 di kawasan Eropa dengan total perdagangan tahun 2014 mencapai 2,47 miliar dollar AS dengan surplus bagi Indonesia senilai 415 juta dollar AS. Adapun ekspor utama Indonesia ke Turki adalah karet alam, serta sintetis, minyak sawit dan tekstil
Sementara di bidang investasi, total nilai investasi Turki di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 64,1 juta dollar dalam 29 proyek, meningkat signfifikan dari 11,7 Juta di tahun 2013 di 22 proyek. Di bidang pariwisata, pada tahun 2014 sebanyak 6 ribu wisatawan Turki berkunjung ke Indonesia. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?