Dilansir dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, disebutkan bahwa setelah sekitar 60 menit bertukar pikiran dengan Kepala Negara, PB HMI melalui ketua umumnya menjelaskan maksud kedatangan mereka kepada para jurnalis. Bersama Presiden Joko Widodo, HMI mendiskusikan tentang persoalan-persoalan umat dan bangsa yang akhir-akhir ini terjadi. HMI juga menyatakan komitmennya untuk umat dan bangsa Indonesia.
Â
"Beberapa waktu yang lalu kita melaksanakan silaturahmi nasional pimpinan-pimpinan cabang dan melaksanakan kegiatan Dies Natalis HMI yang ke-70. Dalam silaturahmi nasional itu kita menghasilkan sepuluh komitmen HMI untuk umat dan bangsa. Ini yang kita sampaikan kepada Pak Presiden," ujar Mulyadi.
Â
Selain itu, PB HMI juga berharap kesenjangan ekonomi dan sosial yang terjadi di Indonesia agar dapat segera ditangani. Ekonomi yang berpihak kepada seluruh rakyat Indonesia sendiri merupakan salah satu dari sepuluh komitmen HMI yang disampaikan kepada Presiden.
Â
"Kita harapkan ada penyelesaian persoalan-persoalan kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial, dan diskriminasi hukum," ucapnya.
Â
Menurutnya, Presiden Joko Widodo sendiri sangat menyambut baik pembicaraan dan komitmen yang disampaikan tersebut. Sebab, PB HMI jelas menyatakan komitmen untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan segala keanekaragamannya.
Â
"Beliau merespons baik hal-hal yang kita sampaikan tadi. Termasuk poin-poin yang kita sampaikan kepada beliau yang memuat sepuluh komitmen HMI untuk umat dan bangsa. Di sini jelas bahwa kita punya komitmen untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan keanekaragaman suku, budaya, dan agama," ungkap Mulyadi.
Â
Lebih lanjut, dari pertemuan tersebut Presiden berharap HMI dapat mengambil bagian dan berperan penting dalam pembangunan bangsa.
Â
"Yang diharapkan dari kita agar menjadi bagian dari pembangunan bangsa. Kita fokus bagaimana mengelola sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Itu yang beliau harapkan dari HMI," ujarnya. (Humas Kemensetneg)
Â