Pada Annual Leaders Meeting kali ini pembahasan berkisar pada peningkatan kerja sama ekonomi, terutama perdagangan dan investasi di bidang peternakan sapi, penanganan people smuggling serta kondisi keamanan Papua. Dalam pertemuan tersebut disetujui peningkatan perdagangan daging sapi dan sapi hidup, serta peningkatan investasi di sektor peternakan sapi antara kedua negara.
Di bidang politik dan keamanan, terutama meningkatnya arus people smuggling yang menuju Australia melalui Indonesia dicapai kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama patroli perbatasan guna mencegah people smuggling. Presiden SBY mengusulkan pertemuan tingkat menteri antara negara-negara asal people smuggling (Afghanistan, Iran dan Myanmar), negara transit (Thailand, Malaysia, dan Indonesia), serta negara tujuan (Australia) untuk membahas penanganan masalah people smuggling tersebut. PM. Kevin Rudd menanggapi usulan Indonesia secara positif dan menambahkan bahwa permasalahan people smuggling bukan hanya masalah domestik Australia atau Indonesia, tetapi merupakan masalah regional yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Terkait meningkatnya gerakan separatis di Papua, Australia menyatakan dukungan penuh terhadap kedaulatan Indonesia atas Papua. PM. Kevin Rudd mengemukakan bahwa di masa lalu, sekarang, dan yang akan datang, Australia akan tetap mendukung kedaulatan Indonesia atas Papua. PM. Kevin Rudd juga menyampaikan dukungan atas implementasi otonomi khusus Papua dan mendukung upaya Presiden SBY untuk terus melakukan dialog demi merumuskan format otonomi khusus yang sesuai untuk Papua.
PM Kevin Rudd mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Australia, sehingga penting bagi Australia untuk terus menjaga hubungan baik dan meningkatkan kerja sama bilateral dan kerja sama di berbagai forum regional dan multilateral dengan Indonesia. Usai menghadiri pertemuan The 3rd Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, PM. Kevin Rudd dan rombongan bertolak kembali ke Canberra, Australia. (dukjak-humassetneg)