Tidak Ada Masa Depan Tanpa Teknologi

 
bagikan berita ke :

Selasa, 07 Agustus 2007
Di baca 1314 kali

"Teknologi juga dapat mempertahankan kelanjutan dari kehidupan manusia. Mari kita pahami betul peran dan arti pentingnya teknologi," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato sambutannya saat meresmian gelar Ilmu Inovasi dan Pengembangan UI sebagai Science Park di Balairiung UI Depok, hari Senin (6/8) pagi.

Presiden SBY bertekad bahwa Indonesia di abad ke-21 dapat menjadi negara yang maju dan mandiri. "Duapuluh atau 30 tahun mendatang, saya membayangkan tahun 2050, Indonesia sudah menjadi negara maju," kata Presiden. Negara yang bisa menjaga kelangsungan kehidupannya, tentu saja pilarnya adalah teknologi. Dengan kerja keras, komitmen semua pihak, dengan bersatunya bangsa ini SBY yakin era yang kita mimpikan itu dapat terwujud.

Presiden SBY mengerti bahwa saat ini pemerintah belum bisa mengalokasikan anggaran untuk riset yang cukup tinggi. "Kita sedang membangun. Ekonomi baru saja pulih dari krisis yang maha dahsyat. Namun bila kita memadukan berbagai sumber daya yang dimiliki dari swasta, pemerintah dan pihak universitas, maka akan menjadi solusi yang baik untuk jangka waktu tertentu," kata SBY.

Dijelaskan, pemerintah ingin meningkatkan anggaran riset dan teknologi pantas. Apalagi Indonesia makin sadar bahwa kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh dunia penelitian, pengembangan dan inovasi. "Pemerintah yang saya pimpin ingin betul-betul melakukan reformasi di bidang anggaran, APBN dan fiscal policy. Harus kita hentikan pemborosan yang tidak perlu. Apabila hal itu bisa kita lakukan, maka porsi meningkatkan anggaran riset dapat diberikan," ujar Presiden. "Mari kita berikan apresiasi dan dorongan untuk kegiatan research yang selama ini sepertinya dianggap tidak penting," tambahnya.
Presiden juga menyerukan kepada para peneliti untuk terus berfikir menemukan sesuatu yang baru. "Peneliti harus terus berusaha dan berani berpikir yang tidak konvensional," kata SBY.

Hadir dalam acara ini antara lain adalah Mendiknas Bambang Soedibyo, Mensesneg Hatta Rajasa, Menristek Kusmayanto Kadiman, Menhan Juwono Soedarsono, Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiq serta Wakil Gubernur DKI jakarta Fauzi Bowo.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/08/06/2095.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0