"Untuk ibu-ibu hamil, kita enggak mau ada gizi buruk, untuk anak-anak balita kita, kita juga enggak mau ada gizi buruk. Yang ketiga untuk anak-anak sekolah terutama di SD ini akan kita beri makanan tambahan dan akan terus kita gaungkan betapa pentingnya sumber protein bagi anak anak kita, ini akan terus kita lakukan," ucap Presiden kepada wartawan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Upaya seperti ini sudah pernah dilakukan sebelumnya di Pulau Nias. "Kita mulai dulu di Nias untuk pemberian makanan tambahan, kenapa ini diberikan, penting sekali," ujar Presiden. Demikian seperti rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.Â
Setelah Nias dan Banten, pemberian suplementasi gizi akan dilanjutkan di Situbondo Jawa Timur dan Jawa Barat, serta beberapa tempat yang masih ditemui adanya balita dengan gizi buruk.
"Akan terus kita lakukan dalam minggu-minggu ini dan minggu-minggu depan. Karena ini penting untuk investasi masa depan anak anak kita," kata Presiden yang hadir didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Saat ditanya wartawan tentang masih adanya balita dengan gizi yang buruk. Presiden menjawab bahwa harus diakui masih ada.
"Di semua tempat kita harus ngomong apa adanya, masih ada. Ini yang terus kita kerjakan agar sejak ibu hamil itu sudah diberi makanan tambahan. Diberikan pengertian secara sederhana betapa pentingnya yang namanya gizi, yang namanya sumber protein, mereka harus mengerti. Jangan sampai kejadian tadi kita lihat ada beberapa anak sangat kurus sekali," ucap Presiden.
Di TPI PPN Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, masyarakat yang hadir diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil, anak balita dan anak-anak sekolah. Tempat ini merupakan lokasi terakhir yang dikunjungi Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo pada kunjungan kerja ke Banten di hari pertama. (Humas Kemensetneg)Â
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?