Tindak Tegas Aparat Terlibat Penyelundupan

 
bagikan berita ke :

Rabu, 16 Maret 2016
Di baca 1104 kali

Di awal Ratas, Presiden menyampaikan, bahwa sebagai negara kepulauan yang memiliki 17000 pulau dari Sabang sampai Merauke, Indonesia tentunya sangat rawan terhadap penyelundupan barang. Berbagai penyelundupan barang itu berupa produk-produk pertanian, barang industri, daging, perikanan, elektronika dan juga hal yang berkaitan dengan illegal fishing, serta penyeludupan narkoba. “Hal ini merupakan masalah yang besar, yang sangat besar, yang harus segera kita atasi,” ucap Presiden. Demikian seperti dilansir Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.

 

Untuk itu Presiden meminta langkah-langkah konkrit yang harus segera dilakukan untuk mengatasi aksi penyeludupan ini. “Kepala Bakamla yang baru agar memiliki peran yang sangat strategis untuk memerangi penyeludupan ini dan saya juga perintahkan agar peningkatan pengawasan secara terpadu dilakukan terutama di pelabuhan-pelabuhan kecil,” ucap Presiden.

 

Selain itu, Presiden juga menginstruksikan untuk meningkatkan patroli dan operasi bersama-sama, termasuk dengan negara tetangga. Polri dan TNI, lanjut Presiden, juga harus meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga wilayah perbatasan agar praktek penyelundupan, khususnya melalui pelabuhan-pelabuhan kecil, jalur-jalur tikus di perbatasan bisa dicegah. “Tindak tegas juga aparat yang ikut bermain yang menjadi backing. Tidak ada ampun,” ujar Presiden.

 

Presiden juga mengingatkan tidak ada lagi "kongkalikong" dalam pemalsuan dokumen, penyalahgunaan fasilitas juga kuota impor. “Saya ingin dilakukan reformasi total menyeluruh dalam tata perijinan impor, semuanya terintegrasi dalam sebuah sistem IT yang baik,” pungkas Presiden. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0