Jakarta, wapresri.go.id – Wakaf memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, literasi masyarakat di Indonesia tentang wakaf masih tergolong rendah. Menurut beberapa survei, literasi wakaf di Indonesia masuk dalam kategori rendah dengan indeks 50.48 dibanding indeks literasi tentang zakat yang masuk dalam kategori sedang yaitu 66.78. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi yang masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berwakaf.
“Karena itu, sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran berwakaf harus terus dilakukan secara sistematis, masif, dan terstruktur,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara Peresmian Penambahan Layanan Retina Center di Rumah Sakit Achmad Wardi, melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020).
Lebih lanjut Wapres mengutip pendapat para ulama yang diterangkan di dalam kitab klasik, bahwa wakaf adalah sodaqoh jariyah yang pahalanya tak akan pernah putus bahkan sampai yang bersangkutan meninggal dunia. Selain itu ia juga menyebutkan, sebuah riwayat dari sahabat ‘Amr bin Ash yang menyatakan, “tidak ada aset apapun yang tersisa di Kota Madinah kecuali diwakafkan oleh para sahabat Nabi”.
Sejalan dengan riwayat tersebut, Wapres pun mencontohkan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat dari dana wakaf. Ia menjelaskan tentang sejarah dibangunnya Rumah Sakit Mata Achmad Wardi dan Retina Center di Serang, Banten, yang seluruh dananya didapatkan dari hasil wakaf.
“Pembangunan Rumah Sakit Achmad Wardi yang dibangun dengan dana wakaf merupakan contoh nyata bahwa penggalangan dana wakaf dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, penggalangan dana wakaf perlu terus kita tingkatkan,” tuturnya.
Oleh karena itu Wapres menekankan, diperlukan diversifikasi harta wakaf untuk menggalang dana wakaf seluas-luasnya di antaranya melalui wakaf tunai dimana di dalamnya termasuk uang dan surat berharga.
“Berbeda dengan wakaf tanah, potensi wakaf tunai dapat diperoleh dari donasi masyarakat secara luas. Jika wakaf tanah hanya bisa dilakukan oleh orang yang mampu, dengan wakaf tunai hampir setiap orang bisa menjadi wakif (orang yang berwakaf) dan memperoleh Sertifikat Wakaf Tunai,” papar Wapres.
“Dana yang diwakafkan itu tak akan berkurang jumlahnya. Justru sebaliknya, dana itu akan berkembang melalui investasi dan hasilnya akan bermanfaat untuk peningkatan prasarana ibadah, pendidikan, dan kesejahteraan umum,” tambahnya.
Selain diversifikasi, faktor lainnya yang harus diperkuat adalah partisipasi masyarakat. Untuk itu, Wapres mendukung dilakukannya penguatan penggalangan dana wakaf melalui Gerakan Nasional Wakaf Tunai (GNWT).
“Melalui gerakan ini saya yakin akan terkumpul suatu dana besar untuk mendukung pembangunan nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Wapres.
Menutup sambutannya, tak lupa Wapres mengingatkan, agar seluruh pengelola dan pelaku wakaf dapat mengimplementasikan pengelolaan aset wakaf tidak hanya terbatas pada tujuan sosial seperti penyediaan fasilitas pemakaman, masjid, musala, dan madrasah. Namun dapat juga diarahkan untuk kegiatan produktif.
“Dengan demikian pembangunan Rumah Sakit Achmad Wardi merupakan contoh konkret bahwa diperlukan kreatifitas dan inovasi dalam mengelola dana wakaf,” imbau Wapres.
Ia pun berharap, upaya yang dilakukan oleh Badan Wakaf Indonesia dan Dompet Dhuafa dalam mengelola dana wakaf di sektor produktif dapat menjadi kebaikan bagi sesama dan mendapat rida Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrohim, saya meresmikan tambahan fasilitas layanan Retina Center di Rumah Sakit Achmad Wardi, Serang, Banten. Semoga semua ikhtiar yang kita lakukan diberikan kemudahan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia M. Nuh menyampaikan agar kegiatan wakaf dapat terus di lakukan oleh seluruh masyarakat. Karena dengan berwakaf, akan melindungi umat manusia baik di dunia maupun di akhirat kelak.
“Kalau semua warga kita semua punya wakaf, sodaqoh jariyah, begitu masuk ke alam kubur, kita akan ketemu mereka semua, mereka tidak akan menjadi gelandangan [di alam kubur]. Itulah sejati-jatinya melindungi segenap tumpah darah Indonesia, bukan sejedar melindungi di dunia ini, tapi kita ingin melalui perwakafan ini juga melindungi di akhirat nanti,” ujarnya.
Oleh karena itu, M. Nuh mengajak agar berwakaf dapat menjadi sebuah gerakan. Gerakan tiada hari tanpa berwakaf.
“Ayo, jadikan wakaf ini menjadi gerakan, tiada hari anak kita tanpa berwakaf, istri, suami, pegawai kita tiada hari tanpa berwakaf,” ajaknya.
Pada kesempatan yang sama, Walikota Serang Syafrudin, mengucapkan terima kasih atas kehadiran Rumah Sakit Mata Ahmad Wardi di Kota Serang. Karena, sebagai satu-satunya rumah sakit mata yang ada di Provinsi Banten, rumah sakit ini juga bisa membantu masyarakat yang tidak mampu untuk menjalani pengobatan mata.
“Atas nama pemerintah juga, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Rumah Sakit Achmad Wardi di Kota Serang. Karena [pasien] rumah sakit ini tidak hanya masyarakat Kota Serang saja, tapi juga dari Pandeglang, Rangkas, bahkan Tangerang hadir di rumah sakit ini. Rumah sakit Ini juga bisa membantu masyarakat kita yang tidak mampu, masyarakat kita yang punya persoalan mata tapi tidak bisa membayar,” tutur Syafrudin.
Dalam acara tersebut diberikan juga penghargaan kepada Pemerintah Kota Serang dan Pemerintah Provinsi Banten karena dukungannya terhadap pembangunan Rumah Sakit Mata Achmad Wardi. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada BNI Syariah dalam hal pemberian fasilitas pembiayaan pembangunan fasilitas retina centre, dimana pembiayaan ini merupakan yang pertama kali dilakukan untuk aset wakaf produktif dengan agunan berupa imbal hasil dari cash wakaf link sukuk. Serta kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Keshatan atas kerja sama yang dilakukan dengan Rumah Sakit Mata Achmad Wardi.
Pada kesempatan yang sama,dilaksanakan juga penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Wakaf Indonesia dengan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Jawa Barat dan United Nations Development Programme (UNDP) untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Tampak hadir dalam acara tersebut diantaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Agama Fachrul Razi, Walikota Serang Syafrudin, para jajaran direksi lembaga keuangan syariah, dan para jajaran pengurus Rumah Sakit Mata Achmad Wardi.
Sebagai informasi, Rumah Sakit Mata Achmad Wardi didirikan di Banten pada tahun 2017 dan merupakan rumah sakit pertama di Asia yang dibangun melalui dana wakaf. Rumah Sakit Mata Achmad Wardi merupakan Rumah Sakit Khusus Mata hasil kerja sama Program Dompet Dhuafa dan Badan Wakaf Indonesia yang beroperasi di wilayah Serang, Provinsi Banten, yang khusus memberikan pelayanan kesehatan mata. (PW/NN/SK-KIP, Setwapres)