Pemerintah secara transparan membuka data inflasi guna memacu setiap pemerintah daerah untuk bekerja keras mengatasi inflasi di daerahnya. Presiden Joko Widodo mengatakan, setiap minggu pemerintah terus memonitor perkembangan inflasi di setiap daerah.
“Setiap minggu kita cek setiap kabupaten, kota, dan provinsi inflasi berapa, siapa yang paling tinggi, siapa yang paling rendah, semuanya kita buka sekarang ini. Sehingga semuanya bekerja keras, berkompetisi untuk menurunkan inflasi yang menjadi momok semua negara,” ujar Presiden dalam keterangannya di hadapan awak media usai meninjau Pasar Bakti, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada Kamis, 9 Februari 2023.
Menurut Presiden, hingga saat ini masih ada sejumlah provinsi dengan nilai inflasi yang berada di atas angka nasional. Meski demikian, Kepala Negara menilai secara keseluruhan inflasi di Indonesia masih dapat dikendalikan dengan baik.
“Ada satu, dua provinsi saja (nilai inflasi di atas nasional), tapi saya kira sangat baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Presiden menuturkan bahwa penurunan nilai inflasi di daerah dan stabilitas harga di pasar tidak lepas dari kontrol yang dilakukan oleh para pemimpin daerah. Selain itu, pemerintah pusat juga memberikan insentif bagi daerah yang dinilai berhasil mengendalikan inflasi.
“Ya karena ini kan peran gubernur, bupati, wali kota, semuanya terus ikut ngecek di pasar-pasar tidak hanya urusan makro, tetapi mikronya dikontrol, yang paling penting itu,” lanjutnya.
Sementara itu, terkait stok bahan pangan di pasar, Presiden kembali mengingatkan bahwa infrastruktur menjadi hal yang penting dalam rangka mendukung proses distribusi barang.
“Ada 514 kabupaten/kota, ada 17 ribu pulau, mendistribusikannya kadang-kadang. Artinya ini masalah distribusi (barang) yang kadang-kadang terganggu di lapangan. Entah karena cuaca, entah karena kondisi jalan, sehingga yang namanya infrastruktur menjadi sangat penting,” kata Presiden. (Humas Kemensetneg)