Presiden Joko Widodo dalam acara Penutupan Festival Bintang Vokalis Qasidah Tingkat Nasional Tahun 2018 Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (LASQI) sempat menyinggung soal grup Sabyan Gambus dan Nissa Sabyan saat memberikan sambutan. Bahkan, di tengah sambutannya, Kepala Negara mendendangkan bagian lagu "Deen Assalam" yang merupakan salah satu lagu andalan Sabyan.
"Sekarang yang terbaru ada grup Sabyan yang dimotori oleh anak-anak muda dan Nissa Sabyan yang baru berusia mungkin 19 atau 20. Sabyan muncul sebagai grup kasidah dengan gaya milenial dan fenomenal," kata Presiden di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis, 29 November 2018.
Terkait dengan Sabyan, Presiden mengatakan bahwa dirinya baru-baru ini melihat video grup musik yang berdiri pada 2015 lalu itu. Video yang ditonton Presiden kala itu, "Deen Assalam", diketahui sudah ditonton sebanyak kurang lebih 174 juta kali.
"Sudah hampir sebanyak jumlah penduduk Indonesia," tambah Presiden.
Saat menyinggung soal video tersebut, Presiden tiba-tiba menyanyikan salah satu bagian dari lagu tersebut. Sontak saja, para peserta acara juga ikut menyanyikan.
"Abttahiyyat wabsalam. Ansyaru ahlal kalam jainuddin yahtirom,"
"Sudah, saya hanya hafal itu," imbuh Presiden.
Presiden kemudian menyebut bahwa apa yang dilakukan para peserta festival melalui lantunan kasidah mereka sebenarnya sedang mensyiarkan Islam dengan menghadirkan rasa damai hati serta membangkitkan perilaku positif.
"Coba kalau kita artikan tadi, abttahiyyat wabsalam, melalui perilaku mulia dan damai. Kemudian ansyaru ahlal kalam jainuddin yahtirom, sebarkanlah ucapan yang manis," tandas Presiden, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Di awal sambutan, Presiden mengatakan dengan menghadiri festival tersebut, dirinya mengaku teringat akan lagu kasidah di era 75 hingga 80-an. Ia menyebut lagu "Merdeka Membangun" yang dibawakan oleh Nasida Ria.
"Saya langsung teringat lagu kasidah. Mungkin bapak, ibu ingat, ini tahun 75-80-an, 'Merdeka Membangun' yang dibawakan oleh Nasida Ria. Saya masih remaja tapi sering dengar karena Bapak saya punya kasetnya," kata Presiden.
Kepala Negara mengatakan bahwa dalam sejarah peradaban dan kebudayaan Islam, ilmu pengetahuan, sains, teknologi, dan seni berkembang pesat dan tumbuh subur. Kesenian seperti kasidah dapat terus berkembang hingga saat ini dan memberikan semangat kepada umat serta mengingatkan mengenai akhlakul karimah.
"Melalui kasidah rasa optimis bisa muncul dan bertumbuh di hati umat. Memang sebagai umat muslim kita jangan pernah pesimistis, jangan pernah putus asa," sambung Presiden.
Presiden melanjutkan, kesenian seperti kasidah tersebut tak lekang oleh waktu. Kesenian-kesenian tersebut terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Sebelum memberikan sambutan, Presiden menyerahkan Piala Presiden kepada Juara Umum Festival Bintang Qosidah Gambus Tingkat Nasional Tahun 2018 kepada kontingen Sumatra Utara.
Di akhir acara, Pemenang Festival Bintang Qosidah Gambus Tingkat Nasional Tahun 2018 Kategori Anak-anak Putra Ananda Muhamad Fahrizal dari Provinsi Sumatra Utara mempersembahkan lagu “Ya Umri”.
Penampilan Fahrizal ini menarik perhatian Presiden. Setelah Fahrizal bernyanyi, Presiden mengajak berswafoto. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?