"Selama dua hari di kota Bukittinggi, kota yang
bersejarah, indah, dan penduduknya ramah serta rajin beribadah,
Pemerintah pusat, Pemerintah Daerah, dan dunia usaha telah melaksanakan
rakor di kota ini dengan tujuan untuk membulatkan tekad menyusun rencana
aksi dengan sungguh-sungguh serta menjalankannnya mulai saat ini dan ke
depan agar dapat meningkatkan kemandirian produksi komoditas pangan",
ungkap Presiden SBY.
Masalah-masalah yang dihadapi sektor pertanian untuk meningkatkan 5 komoditas utama yaitu beras; jagung; gula; kedelai; dan daging sapi, memerlukan kebijakan, serta solusi yang tepat dan efektif. Disamping itu, untuk menyukseskan implementasi rencana aksi juga diperlukan keterpaduan upaya antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku dunia usaha.
Setelah pelaksanaan Rakor soal pangan pada sore harinya Presiden SBY beserta rombongan mengunjungi Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang juga berlokasi di Bukittingggi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden SBY berpesan "Kalau kita rajin membaca buku tentang pandangan para pendahulu dan pendiri republik, maka kita akan menemukan pikiran emas Bung Karno dan Bung Hatta yang majemuk dan beragam, dan sarat dengan konflik kemerdekaan".
Dalam arahannya Presiden SBY mengatakan bahwa kalau kita ingin mengenang para pahlawan yang jasanya sangat luar biasa terhadap bangsa Indonesia, maka kenanglah Bung Karno dan Bung Hatta yang telah berjuang sangat keras di bidang politik baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional, tak lupa Panglima Jenderal Soedirman yang berjuang melalui pergerakan militer dengan bergerilya.
Seusai menyampaikan sambutan, Presiden SBY dan Ibu Ani menerima kartu anggota kehormatan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dari Kepala Perpusnas Sri Soelarsih. Secara simbolis, Presiden SBY dan Ibu Ani juga menyerahkan bantuan sejumlah 135 buku (35 judul) untuk koleksi perpustakaan.
Salah satu buku yang disumbangkan Presiden SBY berjudul Energi Positif dan Transforming Energy. Buku ini merupakan kumpulan pidato Presiden SBY di forum-forum internasional.
Dalam acara peninjauan tersebut Presiden dan rombongan juga melakukan gerakan menanam pohon. (Dukjak/RYU-Humas/DAR)
Masalah-masalah yang dihadapi sektor pertanian untuk meningkatkan 5 komoditas utama yaitu beras; jagung; gula; kedelai; dan daging sapi, memerlukan kebijakan, serta solusi yang tepat dan efektif. Disamping itu, untuk menyukseskan implementasi rencana aksi juga diperlukan keterpaduan upaya antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku dunia usaha.
Setelah pelaksanaan Rakor soal pangan pada sore harinya Presiden SBY beserta rombongan mengunjungi Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang juga berlokasi di Bukittingggi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden SBY berpesan "Kalau kita rajin membaca buku tentang pandangan para pendahulu dan pendiri republik, maka kita akan menemukan pikiran emas Bung Karno dan Bung Hatta yang majemuk dan beragam, dan sarat dengan konflik kemerdekaan".
Dalam arahannya Presiden SBY mengatakan bahwa kalau kita ingin mengenang para pahlawan yang jasanya sangat luar biasa terhadap bangsa Indonesia, maka kenanglah Bung Karno dan Bung Hatta yang telah berjuang sangat keras di bidang politik baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional, tak lupa Panglima Jenderal Soedirman yang berjuang melalui pergerakan militer dengan bergerilya.
Seusai menyampaikan sambutan, Presiden SBY dan Ibu Ani menerima kartu anggota kehormatan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dari Kepala Perpusnas Sri Soelarsih. Secara simbolis, Presiden SBY dan Ibu Ani juga menyerahkan bantuan sejumlah 135 buku (35 judul) untuk koleksi perpustakaan.
Salah satu buku yang disumbangkan Presiden SBY berjudul Energi Positif dan Transforming Energy. Buku ini merupakan kumpulan pidato Presiden SBY di forum-forum internasional.
Dalam acara peninjauan tersebut Presiden dan rombongan juga melakukan gerakan menanam pohon. (Dukjak/RYU-Humas/DAR)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?