Menkes menjelaskan, proses perekutan tenaga kesehatan untuk ibadah haji tahun ini sudah dilakukan sejak April lalu. Pendaftaran dilakukan secara oline dan terdapat 35 ribu lebih yang mendaftar. Dari jumlah itu, 22 ribu pelamar dinyatakan berkasnya lengkap dan yang terseleksi hanya skitar 11 ribu.
“Sekarang mereka sedang masa pelatihan. Petugas kesehatan ada yang terbang mengikuti kloter, didampingi oleh 1 dokter dan 2 perawat. Ada juga petugas kesehatan yang berada di Makkah dan Madinah," ujar Endang Rahayu. Di Makkah terdapat Badan Pengobatan Haji Indonesia yang setaraf dengan rumah sakit tipe C dengan 180 tempat tidur. Sedangkan di Madinah dengan kapasitas lebih kecil, yaitu 55 tempat tidur.
Sampai saat ini pihak Arab Saudi masih mewajibkan vaksinasi Meningitis Meniongkok tanpa terkecuali. "Berdasarkan fatwa MUI yang mengatakan sepanjang belum ada yang dikatakan sebagai halal maka dapat dipakai vaksin yang ada," kata Menkes.
Vaksin ini harus diberikan kepada pasien 2 pekan sebelum pemberangkatan Kloter 1. "Setelah Lebaran, langsung vaksin ini akan diberikan di Puskesmas dan rumah sakit. Dalam waktu dua pekan, seluruh calon jamaah harus sudah selesai divaksinasi," Endang Rahayu menjelaskan. "Kami sudah siap dan sudah mendistribusikan ke daerah."