Wapres: Dunia Islam Belum Dapat Keadilan Sesuai Hukum Islam

 
bagikan berita ke :

Rabu, 16 April 2008
Di baca 930 kali

Keadilan yang dirasakan sekarang ini justru dinilai sangat tidak adil bagi negara-negara miskin dan negara berkembang yang notabene mayoritas Islam. Terutama saat harga minyak mentah dunia sekarang ini mencapai angka di atas 100 dollar AS lebih per barrel.

Demikian disampaikan Wapres Kalla saat memberikan pengarahan di acara pembukaan Semiloka Mahasiswa dan Kongres ke-7 Forum Mahasiswa Syariah se-Indonesia (Formasi) di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (16/4) pagi. Hadir dalam acara itu Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ciputat, Jakarta, Komaruddin Hidayat serta sekitar seratusan mahasiswa dan sejumlah dosen lainnya.

Kekayaan itu menurut hukum Islam adalah titipan Allah SWT. Lihatlah sekarang ini. Negara mana yang paling terkaya? Hampir semua negara-negara terkaya itu adalah negara Islam. Apakah itu Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Emirat Arab dan lainnya. Begitu besar kekayaannya. Akan tetapi, siapa negara yang paling miskin? Negara-negara Islam juga seperti Bangladesh, Somalia dan lain-lain," ujar Wapres.

Menurut Wapres, negara-negara kaya yang Islam dan negara-negara yang miskin juga Islam terjadi karena terbaliknya hukum Islam. "Dalam hukum Islam, seperti zakat, infak dan sadaqah, itu adalah penyaluran kekayaan, yang seharusnya dari negara kaya ke negara miskin. Tetapi, apa yang terjadi sekarang? Justru yang terjadi adalah penyaluran kekayaan dari negara miskin ke negara kaya," tambah Wapres.

Menurut Wapres, negara-negara Islam itu kaya karena minyak mentah yang dihasilkannya. "Sekarang dijual 110 dollar AS per barrel. Negara-negara Islam yang miskin dan membutuhkan minyak terpaksa harus membayarnya juga 110 dollar AS per barrel. Dan, negaranya mensubsidi sangat besar seperti kita yang bisa mensubsidi mencapai di atas Rp 100 triliun," tandas Wapres.

"Namun, mereka (negara-negara Islam kaya), menikmatinya dengan bermacam-macam kekayaan rumah yang seperti istana dan kota yang sangat luar biasa. Mereka memaknai ini dengan tiga hal, yaitu beli senjata untuk berperang di antara mereka dan juga untuk luxury atau kemewahan yang sangat luar biasa. Jadi, kita jangan melihat bahwa mereka telah melaksanakan syariat Islam seutuhnya," jelas Wapres Kalla.

Dengan dasar bahwa harta kekayaan itu adalah titipan Allah SWT, tambah Wapres Kalla, terjadinya filosofi terbalik daripada sistem keadilan secara Islam.

 

 

Sumber: http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/16/12114591/

wapres.dunia.islam.belum.dapat.keadilan.sesuai.hukum.islam

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0