Dalam laporannya, Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) menyampaikan tema HKN ke-51 tahun 2015 adalah Indonesia Cinta Sehat: Generasi Cinta Sehat, Siap Membangun Negeri.
“Generasi cinta sehat adalah kita semua, bangsa Indonesia dari berbagai usia, bayi, balita, anak, remaja, dewasa, dan lansia turut serta dalam pembangunan kesehatan. Momentum ini juga sebagai pengingat bahwa sehat itu harus dijaga, bergaya hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam jaminan kesehatan nasional untuk dapat mencapai layanan kesehatan yang kuat,†sambung Menkes.
Pelepasan Nusantara Sehat dan Peluncuran Kampanye Gizi Nasional
Pada kesempatan tersebut, Wapres bersama Menkes juga melepas Tim Nusantara Sehat yang terdiri dari 553 orang tenaga kesehatan, serta meluncurkan Kampanye Gizi Nasional.
Nusantara Sehat merupakan sebuah upaya peningkatan pelayanan kesehatan primer mencakup preventif, promotif, dan kuratif dengan melibatkan 5 sampai 9 tenaga kesehatan untuk ditempatkan di pelosok Nusantara. Mereka terdiri dari: dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian.
Melalui Tim Nusantara Sehat diharapkan dapat memberi dan menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan di Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK), serta dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat di daerah tersebut.
Menkes berharap, peserta Tim Nusantara Sehat mampu menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di daerah perbatasan NKRI dengan berbekal disiplin, loyalitas, dedikasi, jiwa korsa, dan semangat pantang menyerah di tempat tugasnya untuk memberikan pelayanan kesehatan paripurna.
Guna menurunkan angka stunting (adalah keadaan tubuh yang sangat pendek hingga melampaui defisit) di Indonesia hingga 28% pada 2019, Pemerintah bersama Millenim Challenge Account (MCA) Indonesia luncurkan Kampanye Gizi Nasional. Dengan cara memadukan intervensi gizi dan sanitasi, juga pemberdayaan masyarakat untuk bisa menurunkan angka stunting.Â
Stunting di Indonesia terjadi karena pola pemberian makan bayi dan anak juga pola hidup bersih di Indonesia belum optimal. Baru 42% anak-anak Indonesia terpenuhi kebutuhan diet minimalnya, dan sekitar 55 juta penduduk yang masih BAB sembarangan. Keadaan ini terutama terjadi pada masyarakat miskin, yang memiliki akses terbatas terhadap makanan sehat dan beragam, layanan kesehatan, air bersih, dan sanitasi dasar.
Ketika anak mengalami stunting, perkembangan otak dan fisiknya terhambat sehingga sulit berprestasi. Daya tahan tubuh juga rendah sehingga sering sakit, dan ketika dewasa nanti cenderung mengalami kegemukan. Pada usia produktif nanti, daya saing anak stunting akan rendah, penghasilannya 20% lebih rendah dari anak yang tidak stunting.
Kampanye Gizi Nasional akan menekankan pesan terkait pemberian makanan bayi dan anak, dimana orang tua harus lebih aktif memberi makan anak dengan ragam dan porsi yang benar. Juga menyampaikan pesan untuk pemilikan jamban sehat serta cuci tangan pakai sabun sebagai perilaku bersih untuk menciptakan lingkungan bersih.
“Ini adalah salah satu investasi negara untuk bisa meningkatkan kualitas SDM kita. Karena stanting pada anak merupakan salah satu indikator terbaik untuk menilai kualitas modal manusia di masa mendatang. Secara keseluruhan, negara bisa kehilangan pendapatan domestic bruto sampai 3%. Ini artinya kita rugi 300 triliun rupiah pertahun karena stanting,†terang Menkes.
Dalam rangka HKN ke-51, pada kurun waktu 2 bulan, segenap jajaran kesehatan baik di pusat maupun di daerah telah menyelenggarakan dengan berbagai kegiatan antara lain: Open House Wisata Ilmiah Kesehatan, Simposium Internasional, Parade Advokasi Kebijakan Kesehatan, Debat Mahasiswa, Upacara HKN, serta Ziarah dan Tabur Bunga Pahlawan Kesehatan. Selain itu juga mengadakan Pameran Pembangunan Kesehatan, Pengabdian Masyarakat, Penghargaan Bidang Kesehatan, Lomba-lomba olahraga dan seni, serta Family Gathering Keluarga Besar Kementerian Kesehatan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 1500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021)52921669, dan alamat emailkontak@kemkes.go.id. (Humas Kemensetneg)