"Lupakan masa dulu, karena itu hanya berdampak merugikan. Sebaliknya gunakan kekayaan alam yang dimiliki serta keceriaan orang Maluku untuk bangkit membangun di segala bidang, sehingga Maluku bisa tampil sebagai daerah yang bisa dibanggakan di Tanah Air," katanya, saat membuka Musyawarah Besar (Mubes) Majelis Latupati se-Maluku yang berlangsung di Baileo (rumah rakyat-red) Siwalima, Ambon, Senin.
Wapres Kalla mengakui, sejarah membuktikan orang Maluku sudah pernah mencapai masa kejayaan saat daerah ini menjadi incaran bangsa Eropa karena keharuman wangi pala dan cengkehnya, kemudian mengalami masa kesuraman akibat konflik berkepanjangan pada 1999 yang meluluhlantakkan berbagai sendi kehidupan masyarakat.
"Sekarang saatnya untuk bangkit kembali dan menjadikan daerah ini jaya kembali. Maluku harus tetap menjadi bagian dari Nusantara dan jangan terpecah-belah. Masyarakat harus hidup rukun dan saling menyayangi sebagai sesama saudara termasuk dengan warga dari daerah lainnya," katanya.
Jusuf Kalla, yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (DPP Golkar) itu, juga menegaskan bahwa Maluku tetap menjadi modal bangsa dan negara, karena memiliki andil sangat besar untuk kemerdekaan bangsa.
Namun, Kalla mengemukakan, hal itu hendaknya tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi sebaliknya menjadi pendorong semangat seluruh komponen masyarakat untuk bangkit kembali menata kehidupan yang lebih layak.
Masalah konflik masa lalu, katanya, hendaknya menjadi pengalaman dan pelajaran berharga yang tidak boleh terulang kembali, karena kenyataannya konflik berakibat Maluku tertinggal lima tahun dibanding daerah lainnya.
"Saat daerah lain pikirkan kemajuan, di Maluku masih memikirkan penyelesaian pengungsi, saat orang di daerah lain semakin giat menikmati pendidikan tinggi, Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon yang menjadi kebanggaan masyarakat Maluku baru dibangun. Sungguh situasi yang sangat tragis," ujar Wapres Kalla.
Ia pun menimpali, "Makanya, mari bangkit bersama untuk mengejar ketertinggalan di berbagai bidang, apalagi didukung SDM berkualitas dan sumber daya alam sangat melimpah dan menjanjikan masa depan yang gemilang."
Wapres pun menyatakan keinginannya untuk suatu saat dapat melihat Maluku menjadi daerah yang damai dan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia sekaligus mampu menjadi daya tarik bagi bangsa Eropa, seperti dahulu.
"Kembalikan mimpi orang tentang Maluku dan bikin situasi, agar bangsa Barat mau mencari dan datang lagi ke sini seperti dulu, apalagi saya dengar dari Gubernur sedang dilakukan penanaman kembali sejuta pohon pala dan cengkeh yang dulu menjadi modal bangsa Indonesia," ujar Wapres Kalla.
Selain itu, menurut Wapres Kalla, "Sekarang tugas mahasiswa untuk belajar keras untuk masa depan daerahnya dan tidak hanya pandai berdemo dan berkelahi saja." Ucapan Wapres tersebut langsung disambut tepuk tangan 500-an Latupati yang memenuhi Baileo Siwalima Ambon.
Seluruh komponen masyarakat diimbau untuk menjaga persatuan dan kesatuan, perdamaian serta kerukunan dan persaudaraan yang telah tercipta yang merupakan buah kerja keras semua komponen masyarakat untuk menyelesaikan konflik sosial berkepanjangan.
Wapres Kalla juga menyatakan rasa syukurnya, karena kedatangan kali ini sudah tidak lagi menemui bekas bangunan rumah yang terbakar akibat konflik disepanjang ruas jalan yang dilewati, karena telah dibangun kembali.
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2007/10/29/wapres-imbau-masyarakat-maluku-tatap-masa-depan/