"Krisis global sudah mulai bertiup-tiup ke Indonesia, sekarang mulai terasa," katanya saat membuka silaturahmi nasional Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) di Istana Wapres Jakarta, Jumat.
Akibat krisis di Amerika Serikat dan Eropa, masyarakat di sana mengalami penurunan daya beli dengan mengurangi belanja barang, akitifas jalan-jalan yang berpengaruh pada penurunan penggunaan BBM. Imbasnya, terjadi penurunan harga minyak sawit dan karet di Indonesia.
"Bangsa ini harus tetap tenang. Jangan sampai nanti ada masalah sedikit para guru menyuruh murid demo," katanya.
Untuk menjaga kestabilan ekonomi diperlukan peran serta seluruh masyarakat dengan bersikap tenang.
"Kita harus tetap tenang, jaga suasana," kata Wapres.
Wapres menyambut baik berdirinya organisasi PGMI yang dideklarasikan pada 20 April 2006. Wapres mengingatkan agar para guru madrasah tetap menjaga kesatuan yang juga sebagai anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
"Jangan sampai pecah, kebijakan profesional boleh saja berbeda. Misalnya bagaimana dalam mempersiapkan metode pengajarannya, tetapi harus tetap satu," kata Wapres.
Pemerintah tambahnya telah mengakui keberadaan sekolah madrasah sama dengan sekolah umum lainnya. Pengakuan pemerintah ini, tambahnya justru memberikan tanggungjawab kepada sekolah dan guru madrasah untuk menjaga kualitas.
"Pemerintah tak bedakan sekolah madrasah dan umum. Sekolah umum dan sekolah madrasah pada akhirnya dinilai sama, ijasahnya sama maka mutunya harus sama, maka guru madrasah tak boleh rendah diri," kata Wapres.
Sebelumnya, Ketua Umum PGMI Syamsudin melaporkan bahwa silaturahmi nasional ini diikuti oleh 20 DPW PGMI dari seluruh Indonesia dengan 300 peserta. Silaturahmi akan berlangsung dua hari (14-15 Nopember).
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/11/14/wapres-krisis-global-mulai-bertiup-ke-indonesia/