Wapres menilai jasa pengiriman sangat potensial menjadi agen perpindahan barang-barang berbahaya dan terlarang. "Jadi kualitas dan pengawasan sangat penting untuk terus ditingkatkan," pinta Wapres saat membuka Musyawarah Nasional Asosiasi Jasa Pengiriman Indonesia (Asperindo) ke VII di Kantor Wapres, Senin (24/3), yang juga dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh.
Dengan melakukan pengawasan terhadap barang yang dikirim, jasa pengiriman bisa turut menjaga keamanan nasional. "Ini penting, supaya barang-barang yang dikirim bukan barang berbahaya bagi keamanan nasional seperti bom atau barang terlarang lainnya ," kata Kalla.
Kalla menyatakan pengawasan yang ketat tidak akan membuat sebuah jasa pengiriman barang ditinggalkan konsumen. Justru dengan pengawasan yang ketat, sebuah perusahaan jasa pengiriman akan mendapat kepercayaan yang tinggi.
"Tentu pengawasan tidak harus sampai merusak kerahasian barang atau dokumen yang akan diantar," tambah Kalla.
Wapres mengakui jumlah perusahaan jasa pengiriman terus bertambah. Namun dia mengingatkan persaiangan yang ketat jangan sampai membuat standar dan prosedur pengiriman barang menjadi kendur.
"Bersaing boleh, tetapi keamanan juga tetap harus diprioritaskan," kata dia.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Umum Asosiasi Jasa Pengiriman Indonesia, Juhari Zein mengungkapkan tak kurang ada seribu perusahaan jasa pengiriman yang aktif beroperasi.
"Sebagian memang bekerjasama dengan perusahaan asing, tetapi aturannya tetap memakai standar Indonesia," ujarnya.
Juhari juga menjanjikan jasa pengiriman akan meningkatkan pengawasan terhadap barang dan dokumen yang dikirim seperti permintaan Wapres.
Menanggapi banyaknya jasa pengiriman dari luar negeri, Juhari menyatakan tidak perlu dikhawatirkan. "Asalkan jasa pengiriman domestik memerhatikan tiga pilar yaitu kualitas yang baik, harga lebih murah, dan waktu lebih cepat, itu kuncinya menjadi pemenang," katanya.