Wapres Minta PLN Gunakan Solar Bakar, Hemat Rp2 Triliun

 
bagikan berita ke :

Rabu, 23 April 2008
Di baca 866 kali

 

Permintaan Wapres tersebut diungkapkan Dirut PLN Fachmi Moctar seusai mengikuti rapat penghematan energi di kantor Wapres, Selasa (22/4). Rapat juga diikuti Menko Perekonomian Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menneg BUMN Sofyan Djalil, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Mensesneg Hatta Rajasa, dan Wadirut Pertamina IIn Arifin Takhyan dan, Dirut PGN Soetikno.

Fahmi menyatakan pengalihan solar ke solar bakar karena harganya lebih murah. "Kalau menggunakan solar bakar, penghematan per liternya mencapai Rp3.500 sehingga penghematan totalnya tahun ini bisa sampai Rp1,5-Rp2 triliun," katanya.

Selain mendorong penggunaan ke solar bakar, Wapres juga meminta PLN mempercepat pengalihan penggunaan solar ke gas dari jadwal tahun 2009 ke tahun ini. Percepatan penggunaan gas diharapkan menghemat Rp5 triliun.

Fahmi menuturkan pengalihan solar ke gas sudah dilakukan PLTU Muara Tawar dengan kapasitas 50 Mw dan 20 Mw. Sedangkan PLTU Cilegon 40 Mw. "Tetapi pembangkit 150 Megawatt di Muara Tawar belum deal dengan PGN (Perusahaan Gas Negara) untuk pasokan gasnya," tambahnya.

Fahmi juga menyatakan penggunaan energi geothermal akan dikembangkan mulai 2011, terkait pembangunan pembangkit berbahan baku batu bara 10 ribu Mw yang ditargetkan selesai 2010.

"Kita memikirkan upaya baru untuk menambah pembangkit di luar batu bara. Geothermal perlu dikembangkan karena potensi kita 27 ribu Mw dan yang baru diekslporasi 1.000 Mw," terangnya.

Upaya penghematan, ujar Fahmi, harus dilakukan seiring dengan harga minyak mentah dunia yang terus naik mendekati US$120 per barel. Sedangkan subsidi untuk PLN dipatok Rp60,3 triliun dengan asumsi harga minyak mentah dunia US$95 per barel.

Lebih lanjut Fahmi menyatakan penghematan juga dilakukan di sektor hilir. Tujuannya untuk menghemat penggunaan listrik baik di perkantoran, rumah tangga, pusat perbelanjaan, maupun jalan raya.

Untuk penghematan listrik di kantor, pemerintah akan mencanangkan program pengawas hemat listrik. Caranya dengan menunjuk orang yang bertanggung jawab mengawasi penghematan listrik baik di kantor pemerintah maupun kantor swasta.

"Di masing-masing kantor ada piket yang ditunjuk kepala kantor setempat agar penggunaan listrik tidak boros," terangnya.

Fahmi juga menyerukan pusat perbelanjaan untuk tidak beroperasi hingga larut malam. Sedangkan untuk penghematan listrik rumah tangga, pemerintah menyerukan tayangan televisi untuk tidak sampai larut malam.

"Lampu penerangan Billboard juga akan dimatikan setelah jam 12 malam," jelasnya.

Sementara itu Wakil Dirut Pertamina Iin Arifin Takyan menyatakan Pertamina diminta mempercepat konversi minyak tanah ke gas tahun ini dari target semula 15 juta kepala keluarga menjadi 20 juta kepala keluarga. "Peningkatan target ini akan membuat pengurangan minyak tanah sampai 20 juta kiloliter tahun ini," ujarnya.

 

 

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0