"Kita percaya tahun depan hingga 2011 jika tidak ada sesuatu yang terjadi pada krisis ini, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen per tahun," kata Wapres, pada pidato pembukaan pertemuan UNDP di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, hal itu dapat diraih dengan kerja keras dan pengembangan sistem yang dapat mereduksi besarnya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mencapai 30 persen dari APBN.
"Oleh karenanya, jika kita mampu mengembangkan sistem dan teknologi untuk mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap minyak, maka subsidi dapat dihemat," katanya.
Wapres berharap Amerika Serikat dan Eropa mampu mengatasi krisis yang terjadi, sehingga dunia usaha di kedua kawasan tersebut dapat kembali bergairah dan mampu menampung ekpor dari Indonesia. "Krisis ini telah memukul industri komoditi dalam negeri hingga 50 persen, karena turunnya permintaan dari pasar Eropa dan Amerika," ungkapnya.
Menurut Wapres pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perbaikan dari tahun ke tahun hingga mencapai 6,4 persen setelah krisis tahun 1998. "Setelah 10 tahun keluar dari krisis pertumbuhan ekonomi kita mencapai 6,4 persen. Ini baik untuk kita," tegas Wapres.
Sumber:
http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NDMxMTA=