Untuk itu, menurut Chairman IndoGerm Danny Jozal, saat memberikan keterangan pers, seusai bersama dengan jajaran Indogerm yang berada di bawah Ekonid, bertemu dengan Wapres Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (2/9). Wapres Kalla meminta individu-individu yang tergerak untuk mencari jalan ke donatur lainnya agar proyek-proyek bantuan tersebut benar-benar berkelanjutan.
Ia didampingi Managing Director Ekonid Jan H Ronnfeld dan pengurus Indogerm lainnya. "Wapres mengharapkan proyek yang telah dibangun itu dapat berkelanjutan. Tolong carikan jalan melalui para individu-individu untuk membantu ke para donatur. Para donor itu bukan hanya membantu uang saja, akan tetapi juga diharapkan memberikan bantuan dalam bentuk beasiswa dan lainnya," ujar Danny, mengutip Wapres.
Menurut Danny, pihaknya melaporkan kepada Wapres telah selesainya program bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi di NAD oleh gabungan pengusaha Jerman di Indonesia sejak Maret 2005 lalu. "Walaupun secara hirarki dan struktural bubar, akan tetapi Pak Wapres meminta tolong lewat Ekonid proyek itu dilanjutkan dan tetap sustainable," tambah Danny.
Danny mengatakan selama hampir 3 tahun. Indogerm telah mengerjakan 30 proyek bantuan dengan dana yang terkumpul dari 50 pengusaha Jerman. Total dana yang terkumpul mencapai 90 juta Euro dan ditambah bantuan dari institusi keuangan Jerman, kFw Bankengruppe sebesar 225 juta Euro sehingga total dana yang terkumpul untuk rekonstruksi NAD seluruhnya 315 juta Euro. Dari jumlah yang terkumpul, lanjut Danny, dana itu digunakan untuk pengiriman makanan, obat dan pakaian serta bantuan untuk proyek pendidikan, perikanan, kesehatan, yatim piatu dan pengembangan kemasyarakatan.
Sumber:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/02/13461599/wapres.proyek.pascatsunami.harus.berkelanjutan