Oleh sebab itu, pengusaha Finlandia yang datang bersama Presiden Finlandia Tarja Halonen diundang untuk melakukan investasi lain di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan potensi tersendiri bagi investor menanamkan uangnya.
Hal itu disampaikan Wapres Kalla saat menjadi pembicara dalam seminar bisnis Indonesia-Finlandia di Jakarta, Senin (18/2) petang. Seminar itu juga dihadiri Presiden Tarja. Sebelumnya, Wapres Kalla menemui Presiden Tarja di ruang tamu President Suite sebuah hotel berbintang di lantai 26.
"Indonesia adalah negara terbuka. Tidak semua negara Asia terbuka seperti Indonesia, khususnya dalam investasi. Oleh karena itu, negeri kami juga terbuka untuk semua investasi dari manapun, termasuk dari Finlandia," ujar Wapres Kalla.
Sebelumnya, Wapres mengatakan jika membicarakan Finlandia, bagi rakyat Indonesia yang dikenal, selain produksi telepon genggam Nokia, juga Ibukota Helshinki yang pernah menjadi kota bersejarah dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dua tahun.
"Sebagian besar orang Indonesia menggunakan produk asal Finlandia, yakni Nokia untuk saling berkomunikasi. Adapuan Helshinki sangat dikenal karena proses perjanjian damai kita dengan GAM," lanjut Wapres Kalla.
Namun, tambah Wapres, Finlandia tidak hanya memproduksi Nokia, akan tetapi juga begitu banyak memprodusi peralatan komunikasi lainnya dari sejumlah perusahaannya di negerinya.
Indonesia memiliki sumber daya lama dan manusia yang sangat besar, Finlandia memiliki kemampun teknologi dan komunikasi. Oleh sebab itu, kerjasama kedua negara khususnya dalam bidang ekonomi dan perdagangan akan saling melengkapi satu dengan lainnya, tambah Wapres.
Sementara, Presiden Tarja Halonen mengatakan kerjasama Indonesia dan Finlandia yang selama ini sudah baik, akan terus meningkat dengan kerjasama ekonomi dan perdagangan yang semakin baik lagi.
Saat menerima kunjungan kehormatan Wapres Kalla, Presiden Tarja mengajak kerjasama Indonesia di bidang pendidikan, pemeliharaan alam dan keseteraan jender.
http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.02.18.20595942&channel=1&mn=15&idx=16