Total ada 29 lukisan yang dipamerkan, dan terdapat satu reproduksi lukisan “Memanah†karya Henk Ngantung oleh Harris Purnomo, karena material lukisan yang tidak tahan lama. Namun, hal itu tidak mengurangi nilai historis yang hendak disampaikan dalam pameran ini. Kedua lukisan terlihat sangat identik, tetapi dilihat dari ukurannya reproduksi lukisan memiliki ukuran satu sentimeter lebih kecil.
Menariknya, pameran seni kali ini dilengkapi dengan aplikasi augmented reality, bernama Goresan Juang Merdeka yang dapat diunduh secara gratis oleh pengunjung dari Google Playstore. Aplikasi ini memfasilitasi pengunjung dengan informasi terkait lukisan-lukisan yang dipajang dalam galeri, seperti nama pelukis, latar belakang cerita, katalog lukisan, hingga permainan interaktif berupa puzzle. Tentunya aplikasi ini sangat membantu pengunjung untuk dapat mengenal lukisan lebih dalam dengan mudah, hanya dengan mengarahkan kamera smartphone ke lukisan bersangkutan. Selain aplikasi tersebut, pengunjung juga dapat mendapatkan informasi dari para pemandu yang sudah berjaga di dalam galeri.
Antusiasme rakyat mengenai pameran ini dapat dilihat dari salah satu pengunjung, Suharyanto, yang berasal dari Yogyakarta. Menurutnya kegiatan seni seperti ini dapat membuat masyarakat lebih mengenal sejarah serta dekat dengan istana. Yang bersangkutan juga berharap agar pameran seni dapat dilaksanakan setiap tahun. Pameran ini akan berlangsung sampai dengan tanggal 30 Agustus 2016. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?