Sebagaimana dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, pada saat berbicara mengenai masalah substansi bilateral, Presiden Obama memberikan apresiasi kepada Indonesia atas peran yang dimainkan Indonesia di Association of Southeast Asian Nation (ASEAN). “Dan Amerika Serikat mengharapkan agar Indonesia terus memainkan perannya di ASEAN,†ucap Menlu.Â
Presiden Obama juga memberikan apresiasi kepada Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dan sekaligus negara demokrasi ketiga terbesar di dunia yang memiliki budaya toleransi, pluralisme, dan lain sebagainya.Â
Kedua presiden berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi antara kedua negara. Presiden Obama meminta kedua tim ekonomi untuk duduk dan mengidentifikasi kerjasama-kerjasama ekonomi yang dapat dilakukan oleh kedua negara, termasuk di bidang investasi serta hambatan-hambatan yang sedang dihadapi kedua negara. “Sehingga dengan kedua tim ekonomi duduk bersama akan bisa dilihat apa yang bisa diperkuat dan hambatannya apa, dan lain sebagainya", ujar Retno.
Presiden Obama juga mengapresiasi reformasi ekonomi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Amerika memantau dari dekat paket-paket kebijakan yang baru saja diluncurkan oleh Presiden Jokowi. “Dan dari sejak awal Presiden memimpin pemerintahan ini, Presiden Obama mengapresiasi penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dialihkan kepada kegiatan-kegiatan yang lebih strategis,†tutur Menlu.Â
Jadi intinya kata Menlu, itulah yang dibahas dan menjadi pembicaraan kedua Presiden. Sementara Presiden Jokowi juga menyampaikan masalah potensi di bidang digital ekonomi dan berterima kasih atas apresiasi Presiden Obama. Keduanya bersepakat meningkatkan kerjasama di bidang digital ekonomi.
Untuk isu regional dan multilateral, hal-hal yang dibahas adalah kerjasama maritim, kerjasama perubahan iklim, dan kerjasama di bidang kontra terorisme.
Pertemuan Jokowi dan Obama Diliputi Suasana Keakraban
Pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Presiden Obama yang berlangsung di Oval Office, Gedung Putih, berlangsung selama 1 jam 10 menit dan pernyataan pers bersama selama 20 menit. “Pertemuan berlangsung dengan sangat baik, akrab juga produktif,†ucap Menlu.
Pertemuan dimulai dengan pernyataan belasungkawa Presiden Obama kepada Presiden Jokowi atas meninggalnya Eyang Sani Wirorejo, nenek dari Jokowi.
Dalam catatan Menlu, ada satu hal yang menarik setelah pertemuan selesai dilakukan, dimana tidak menjadi kebiasaan dari Presiden Obama. “Presiden Jokowi diundang untuk berjalan di lorong rose garden sampai ke tempat kediaman Presiden Obama,†ujar Menlu.
Dari kediaman, Presiden Obama mengajak Presiden Jokowi masuk ke lorong yang menghubungkan antara kediaman Presiden Obama ke Oval Office dan Presiden Obama sendiri yang mengantar ke depan pintu, sebelum masuk ke mobil. “Hal yang menarik menunjukkan kedekatan terhadap Indonesia,†kata Menlu.Â
Dan perlakuan semacam ini, menurut pengamatan Menlu, dimana seorang Kepala Negara diajak masuk ke dalam kediaman Presiden Obama, tidak pernah diberikan kepada kepala negara lain. “Menunjukkan kedekatan Presiden Obama dan harapan Amerika untuk meningkatkan kerjasama dengan Indonesia untuk menciptakan kerjasama strategis dengan Indonesia dan mengharapkan Indonesia dapat terus memainkan peran yang penting dan signifikan di ASEAN,†pungkas Menlu.Â
Presiden Jokowi tiba di Gedung Putih pukul 14.35 Waktu Setempat dan disambut Kepala Protokol Negara Amerika Serikat. Sebelum bertemu Presiden Obama di Oval Office, Presiden Jokowi singgah terlebih dahulu di Roosevelt Room untuk menandatangani buku tamu. (Humas Kemensetneg)
Â