Mengakhiri rangkaian kunjungan kerjanya di wilayah Indonesia Timur sejak 28 November 2022 hingga 2 Desember 2022, Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin selaku Ketua Badan Pengarah Papua (BPP) menyampaikan tujuh poin utama dari hasil kunjungannya selama 5 hari di Tanah Papua.
“Saya sebut Kunker (Kunjungan Kerja) Papua ini bagaikan suatu “tawaf Papua”, berputar mengelilingi Papua,” ujar Wapres saat melakukan audiensi dengan Bupati Biak Numfor beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Papua, di Pantai Parai, Biak Numfor, Papua, Jumat (02/12/2022).
Terhitung selama 5 hari Wapres mengunjungi beberapa kota dan kabupaten yang tersebar di Tanah Papua, seperti Jayapura, Merauke, Mimika, Kaimana, dan Biak Numfor. Dari kunjungan kerjanya tersebut, pertama, Wapres mengakui rangkaian kunjungan kerjanya kali ini yang paling berkesan dan memiliki optimistis yang sangat tinggi dalam memajukan masyarakat Papua.
“Saya sangat terkesan dengan semangat yang optimistik dari berbagai segmen sosial dalam mewujudkan Papua yang sejahtera, adil, dan damai,” jelasnya.
Kedua, Wapres melanjutkan, bahwa ia merasakan energi positif di Tanah Papua, melalui landasan ikatan agama, adat, dan kepemimpinan pemerintah setempat dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
“Saya akan memperkuat kolaborasi dengan gereja melalui Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua maupun melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB),” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wapres memberikan apresiasi kepada masyarakat Papua yang tekun dan gigih dalam memajukan potensi wilayah yang dimiliki daerah masing-masing, seperti sentra kopi di wilayah pegunungan, lumbung pangan Merauke, sentra rempah pala di Fakfak dan Kaimana, lumbung ikan nasional di Papua, hingga kebijakan Sail Teluk Cenderawasih-Semenanjung Bomberai Raya.
“Saya mengapresiasi keinginan kuat untuk mengembangkan komoditas unggulan lokal,” ujarnya.
Keempat, Wapres menyadari pentingnya konektivitas dan infrastruktur sebagai modal utama dalam membangun Tanah Papua, sehingga memerlukan perencanaan matang dalam rencana penyelenggaraannya.
“Kehadiran provinsi-provinsi baru menuntut perlunya suatu master plan baru terkait sistem transportasi terpadu Tanah Papua, termasuk skenario baru Trans Papua,” tutur Wapres.
Di sisi lain, menurut Wapres dengan adanya Daerah Otonom Baru (DOB) dapat membangkitkan gairah sportivitas dalam membangun percepatan, pelayanan, dan pembangunan di Tanah Papua, atau Wapres menyebutnya sebagai game changer.
“Pemekaran Provinsi Papua adalah game changer dalam percepatan pembangunan Papua,” imbuhnya.
Adapun pesan keenam Wapres yang ditujukan kepada para menteri atau kepala badan untuk dapat segera membahas Rencana Aksi Tahun 2023-2024.
“Saya instruksikan para menteri/kepala badan untuk segera membahas solusi yang detail dan konkret untuk dimasukkan ke dalam Rencana Aksi Tahun 2023-2024, termasuk agenda Sail Teluk Cenderawasih 2023,”
Di akhir pesannya, Wapres menyampaikan adanya rencana untuk mengunjungi Tanah Papua pada 2023 dengan harapan program percepatan 2023-2024 dapat dirumuskan lebih matang
“Insyaallah di tahun 2023, saya akan kembali mengunjungi berbagai daerah di Tanah Papua untuk memenuhi undangan dari berbagai kelompok strategis Papua,” ungkap Wapres.
“Sekaligus untuk memantapkan quick wins tahun 2023-2024,” pungkasnya. (DAS – BPMI Setwapres)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?