Angin kencang pada hari Selasa, 15 September 2020 lalu membuat bangunan kelas VI SD Sugihmukti, Kabupaten Cianjur ambruk. Ajid, sang penjaga SD sempat menerobos reruntuhan, untuk menyelamatkan foto Presiden Joko Widodo. Tanpa pikir panjang, Ajid yang sudah puluhan tahun menjadi penjaga sekolah itu langsung menerobos puing-puing untuk mengambil foto Jokowi.
“Saat itu saya sedang mengecek bangunan kelas. Ketika (itu) terdengar suara di kelas paling ujung. Dengan kondisi dinding retak yang semakin melebar, tidak mikirin tembok ambruk, atau ada paku yang menusuk kaki, pokoknya ingin nyelametin foto pak Jokowi supaya tidak jatuh dan rusak. Kagum saja dengan sosoknya ditambah lagi dia kan Presiden RI jadi tanpa pikir panjang langsung mengamankan fotonya” tutur Ajid saat ditemui di tempat kejadian.
Aksi heroik Ajid yang telah terbit di news.detik.com (17/9, 17.22 WIB) menjadi perhatian Istana. Pada hari itu juga staf Sekretaris Pribadi Presiden diperintahkan untuk mengecek lokasi kejadian dan menemui Ajid.
Ditemui di lapangan pada hari Jumat (18/9), staf Sespri bertemu dengan Ajid dan Yusup Ibrahim, Kepala Sekolah Dasar Sugihmukti Mukti. Beliau menjelaskan kondisi sekolah yang terdiri dari 4 kelas ini.
"Satu kelas ambruk dan 3 lainnya rusak parah. Jumlah siswa sebanyak 79 orang dan guru yang mengajar sebanyak 6 orang. Pola belajar mengajar saat ini melalui berkunjung ke rumah siswa dan memberikan tugas”, kata Yusup.
Pada hari Senin (21/9), staf sespri menyampaikan bantuan paket sembako sebanyak 150 bungkus kepada Kepala SD Sugihmukti, Desa Mekargalih, Kec. Cikalong Kulon, Kab. Cianjur untuk masyarakat di sekitar sekolah dan uang Rp 15 juta kepada Ajid serta menyerahkan foto presiden dan wakil presiden yang baru untuk SD tersebut. Ajid sangat berterima kasih atas perhatian Bapak Presiden kepadanya. Ajid juga berharap dapat bertemu dengan Bapak Pesiden secara langsung. (HMZ-Sekretariat Militer Presiden)