Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Golongan II dan III Angkatan I Tahun 2018 yang dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemensetneg, Jakarta, Kamis (13/9) telah memasuki tahap akhir yakni Evaluasi Aktualisasi.
Para peserta diklat melakukan presentasi ide dan gagasan selama lima belas menit yang kemudian dievaluasi oleh mentor, penguji, dan coach. Salah satu peserta diklat, Oktiviani Primardianti dari Asisten Deputi Hubungan Organisasi Kemasyarakatan dan Organisasi Politik, Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan menyampaikan gagasannya yaitu membuat sistem bank data untuk mengumpulkan dan menyatukan data yang terpisah-pisah.
“Ide presentasi saya kembangkan dari kendala-kendala saat bekerja di kantor, salah satunya adalah belum adanya data yang tersentral. Dengan adanya bank data dapat memudahkan tugas saya dan instansi saya agar lebih efektif dan efisien ke depannya," jelas Oktiviani.
Masrokhan, Asisten Deputi Hubungan Lembaga Negara dan Daerah sebagai salah satu penguji aktualisasi mengaku merasa senang dan bangga terhadap kualitas peserta Diklat Latsar CPNS Angkatan 2018. “Kita punya tanggung jawab moral untuk membimbing adik-adik yang baru masuk baik secara formal maupun informal karena dengan adanya komunikasi yang intensif antara adik adik dengan kita yang lebih senior akan ada kualitas program dan ada inovasi," ujarnya.
Dari segi kurikulum, terdapat perbaruan dalam kegiatan aktualisasi pelatihan dasar CPNS angkatan 2018. M.E. Tyas Wulan WD yang akrab disapa Tyas selaku coach dan sekaligus pengajar dalam Program Latsar ini mengungkapkan bahwa, ada penambahan teori jika dibandingkan dengan Prajabatan CPNS angkatan sebelumnya.
“Kalau CPNS angkatan sebelumnya, kurikulumnya ada lima teori yang diajarkan yaitu Akuntabilitas, Etika Publik, Nasionalisme, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Namun untuk angkatan ini ditambah 3 teori lagi yaitu Whole of Government, Pelayanan Publik, dan Manajemen ASN,” ujar Tyas.
Tyas melanjutkan bahwa yang terpenting dalam aktualisasi adalah bagaimana mereka dapat menerapkan nilai-nilai teori tersebut terhadap organisasi.
“Apabila ketika mereka kembali ke tempat kerja selama masa prajabatan dan mereka menghasilkan inovasi, dan itu mereka tampilkan ketika aktualisasi, hal itu merupakan bonus lebih yang perlu kita apresiasi," lanjut Tyas.
Tak luput Tyas berpesan untuk para peserta CPNS Kemensetneg Angkatan 2018 selain menanamkan nilai-nilai yang telah diajarkan ketika bekerja juga agar selalu memperhatikan skill, knowledge, dan attitude.
“Ada tiga hal yang paling penting ketika memasuki dunia kerja yakni skill, knowledge, dan attitude. Terutama attitude ya, itu penting banget harus dijaga agar selalu care, hormat kepada semuanya tanpa terkecuali,” tutupnya. (NDA, ART-Humas Kemensetneg)