Bangkit dari Musibah dan Krisis Global, Teguhkan Iman dan Kuatkan Persatuan

 
bagikan berita ke :

Kamis, 18 Maret 2021
Di baca 938 kali

Jakarta, wapresri.go.id – Pandemi  Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) dan beberapa musibah yang belakangan menimpa bangsa Indonesia memberikan dampak pada segenap elemen bangsa, lintas suku dan agama. Segala cobaaan apapun yang dapat dilalui dengan baik, tak lepas dari rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan komitmen bersama untuk menghadapinya. Oleh karena itu, untuk bangkit dari musibah dan krisis global tersebut, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan keimanan dan mempererat tali persatuan dan kesatuan.

 

“Tantangan dan cobaan seberat apa pun akan terasa ringan, apabila kita teguh beriman dan bersatu padu. Sebaliknya kondisi sebaik apapun, akan terasa hampa dan hilang makna, apabila jiwa kita menjauh dari Tuhan dan hidup dalam perseteruan, kebencian dan kecurigaan satu sama lain,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam acara Doa Kebangsaan Lintas Agama, melalui konferensi video dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2, Jakarta, pada Kamis (18/03/2021) malam.

 

Lebih jauh Wapres mengungkapkan, bangsa Indonesia saat ini berhadapan dengan kondisi luar biasa yang membutuhkan solidaritas kebangsaan, semangat berbagi di antara sesama anak bangsa serta ketakwaan kepada Allah, Tuhan Semesta Alam.

 

“Keimanan dan ketakwaan adalah  energi ruhaniah yang senantiasa memberi harapan dan optimisme agar musibah global ini segera diangkat Allah dari muka bumi,” imbuhnya.

 

Dalam acara yang dihadiri perwakilan enam agama ini, Wapres juga mengapresiasi wujud solidaritas kebangsaan melalui sumbangan dana sosial keagamaan seperti zakat, infak, sedekah dan wakaf maupun sumbangan gotong-royong lainnya atas dasar kemanusiaan.

 

“Hal itu  terbukti sangat membantu masyarakat yang membutuhkan dan menjadi komplemen program pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah,” ungkapnya.

 

Selain itu, Wapres juga memaparkan berbagai upaya besar yang telah dan sedang ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi pandemi ini, seperti refocusing (memfokuskan kembali) dan realokasi Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020-2021; penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan PPKM di tingkat mikro; penerapan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) yang disertai dengan menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas; serta penerapan kebijakan 3T yakni tracing (penelusuran kontak), testing (tes virus Corona), treatment (pengobatan) dan penyediaan fasilitas kesehatan untuk perawatan maupun isolasi bagi mereka yang tertular.

 

Wapres berharap, doa bersama lintas agama ini dapat melengkapi upaya-upaya lahiriah tersebut.

 

“Acara Doa Kebangsaan Lintas Agama ini diharapkan juga akan memperoleh berkah dan rahmat Allah sehingga bangsa ini dapat keluar dari musibah pandemi Covid-19 dan segala dampaknya serta bencana lainnya,” imbuh Wapres.

 

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya menyampaikan bahwa pemerintah dan masyarakat telah dan sedang berusaha mengatasi musibah yang menimpa negeri ini melalui beragam langkah konkrit. Namun, diperlukan upaya batiniah untuk melengkapi segenap upaya lahiriah tersebut.

 

“Sebagai makhluk spiritual, yang memiliki keyakinan pada zat Yang Maha Tinggi, hendaknya kita tidak berhenti hanya pada upaya lahiriah semata. Sebagaimana kita percaya bahwa beragam musibah ini harus ditangani dengan pendekatan scientific, kita juga harus berupaya mengetuk pintu langit, melalui doa dan pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkapnya.

 

Sebagai informasi, dengan tema “Mengetuk Pintu Langit”, kegiatan Doa Lintas Agama ini diselenggarakan secara luring di Museum Kebangkitan Nasional serta secara daring melalui video konferensi zoom dan livestreaming pada kanal Youtube Kementerian Agama.

 

Selain perwakilan dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, turut hadir dalam acara ini, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, para menteri Kabinet Indonesia Maju, para Gubernur, Walikota dan Bupati se-Indonesia, Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi, Kota, Kabupaten se-Indonesia, dan seluruh pimpinan lembaga keagamaan serta majelis agama.

 

Sementara itu, Wakil Presiden didampingi oleh Staf Khusus Wakil Presiden Masduki Baidlowi dan Masykuri Abdillah. (DMA/SK-BPMI, Setwapres)

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0