Kamis (12/9), Perpustakaan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) di bawah koordinasi Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN) menggelar workshop bertajuk "How to Create Podcast". Mengisi rangkaian Setneg Library Festival (SLF) 2024, workshop menarik ini mengundang Bagas Ali Prasetyo atau populer dengan nama Helo Bagas, seorang content creator, writer, dan podcaster.
Workshop podcast yang berlangsung hybrid di Perpustakaan, Gedung 1, Kemensetneg, dipandu oleh Analis Kebijakan Ahli Pertama, Febrianti Indah Pratiwi. Bertema "Fantastic Library Transformation", SLF 2024 diadakan untuk memperingati Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca.
Helo Bagas adalah seseorang di balik pengisi suara podcast "Kita dan Waktu" dan Youtube "Cerita Sebelum Tidur". Tahun 2023 lalu, Bagas juga meraih Top Five Podcast oleh Spotify Indonesia. Selain itu, Bagas telah meluncurkan karya berupa buku berjudul "Nanti Juga Sembuh Sendiri" (2022) dan "Nanti Juga Terbiasa (2023).
Podcast merupakan singkatan dari iPod dan broadcast. Podcast adalah media digital berupa rekaman audio atau video yang dapat diakses melalui internet dan dapat didengarkan kapan saja. "Sederhananya, podcast memiliki konten audio dengan format seperti radio, yang bisa di-streaming atau diunduh melalui internet untuk dinikmati pendengar," kata Bagas.
Memulai pemaparannya, Bagas bercerita saat masih duduk di bangku SMA dan Ia membuat rekaman pribadi berisi kegalauan pada masa itu. Didukung banyak temannya, Bagas mulai menempatkan (posting) karya di media sosial miliknya. Atas permintaan banyak warganet (netizen), Ia berlanjut membuat karya-karya podcast yang lebih beragam. dan diminati hingga kini.
Bagaimana menjadi seorang Podcaster? Bagas menjelaskan beberapa tahapannya. Pertama, mempersiapkan show seperti nama podcast; jenis podcast (interview, solo, multi host); topik podcast (komedi, kesehatan, gaya hidup, dll); dan jadwal unggah/posting).
Kedua, scripting yaitu menuliskan keseluruhan ide, konsep atau talking points agar tidak lupa dan tidak terlalu lebar obrolannya. Termasuk di dalamnya soal durasi podcast yang tidal memiliki ketentuan saklek sehingga podcast sangat diminati.
"Ngomongin soal durasi, sebenarnya tidak ada durasi yang tetap, teman-teman. Mau satu menit boleh banget, namanya podcast singkat. Podcast lima menit, satu jam, itu bebas banget," ujar Bagas.
Ketiga, recording yang artinya merekam obrolan, suara dari awal pembukaan sampai selesai. Bagas menyampaikan, alat yang dibutuhkan untuk merekam apabila memungkinkan antara lain mikrofon, audio recorder, dan editing software. Selanjutnya yang keempat, mengunggah lewat Spotify for Podcaster.
"Bayangin, sesuatu yang dimulai dari rasa senang bisa membawa kebahagiaan. Sesuatu yang iseng doang, dilakukan untuk melepas penat, itu bisa membawa kita ke jenjang yang lebih hebat. jadi, nama aplikasinya adalah Spotify for Podcaster," ucap Bagas.
Langkah kelima adalah mempromosikan podcast yang telah dibuat. Bagas menekankan bahwa dengan mempromosikan karya secara konsisten maka suara, bakat, dan hal-hal yang ingin dibagikan bisa didengarkan banyak orang.
Keseruan workshop hari ini diakhiri dengan kreativitas peserta yang hadir secara luring dengan membuat podcast singkat. Di akhir sesi, Bagas kembali mengingatkan untuk tidak merasa malu dengan membagikan karya podcast ke media sosial atau whatsapp grup. Ibarat mutiara dalam cangkang yang harus dibuka dengan keras, sama dengan karya podcast yang harus dibagikan supaya ada pendengarnya. (DEW/YLI-Humas Kemensetneg)